• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Nusiana

FORUM R20

Forum R20 Ternyata Bikin Pusing Wartawan

Forum R20 Ternyata Bikin Pusing Wartawan
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), Syekh Mohammed Al-Issa saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (01/11/2022). (Foto: NOJ/NU Network) . 
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), Syekh Mohammed Al-Issa saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (01/11/2022). (Foto: NOJ/NU Network) . 

Hajatan level internasional digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan menyelenggarakan G20 Religion of Twenty atau yang dikenal R20. Kegiatan berlangsung Selasa hingga Rabu (02-03/11/2022) di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Badung, Bali. 


Layaknya kegiatan internasional, maka narasumber dan peserta juga dari banyak negara. Dari Indonesia hanya beberapa, termasuk utusan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU).


Karena itu, saat konferensi pers juga disampaikan dengan dua bahasa pengantar yakni Arab dan Inggris. Seperti pada Senin (01/11/2022) sore, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan hakikat kegiatan dengan berbahasa Inggris.


Di hadapan sejumlah insan media, Gus Yahya mengemukakan makna strategis dari kegiatan yang ada tidak semata gagasan. Melainkan aksi nyata dan sebuah gebrakan baru atas peran agama dalam mengatasi persoalan dunia internasional.   


“Visi dari agenda ini yang ingin kami bawa lebih jauh adalah bukan sekadar event atau konferensi, tetapi kami mengembangkan gagasan ini menjadi sebuah gerakan global,” kata Gus Yahya saat konferensi pers.


Saat Gus Yahya memberikan keterangan, beberapa insan media terlihat demikian menyimak. Apalagi kala itu tidak ada kesempatan melakukan wawancara langsung karena padatnya kegiatan.


Kesempatan berikutnya adalah Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), Syekh Mohammed Al-Issa. Yang bersangkutan menyampaikan beberapa catatan sekaligus harapan dari penyelenggaraan R20 ini. Tentu saja bahasa pengantarnya adalah Arab.


Nah, masalah kemudian muncul di grup WhatsApp wartawan. Karena sebagian besar mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup dalam menangkat penjelasan Syekh Mohammed Al-Issa.


“Usul, untuk membantu narsum bahasa Arab, mungkin bisa didampingi translator yang ngomong bahasa Indonesia,” kata salah seorang wartawan.


Benar juga, ‘masalah’ ini juga dirasakan pewarta lainnya. Apalagi Syekh Mohammed Al-Issa adalah termasuk di antara narasumber utama pada kegiatan ini. 


“Keislaman kita diuji om di acara ini,” canda yang lain.


“Ayo yang dulu lulusan pesantren, ditunggu transkripnya, he he,” celetuk pewarta lain.


“Yang nerjemahin juga bingung ni om sepertinya, panjang banget doi ngomongnya,” kata wartawan lagi.


Seakan untuk menghibur diri, ada yang menimpali dengan kalimat bercanda.


“Siap. Alhamdulillah saya lulus pesantren kilat,” katanya.


“Tiap bulan puasa yak pesantren kilat, dan dulu wajib ikut itu,” sergah yang lain.


Untungnya panitia sigap karena telah menyiapkan hal ini dengan baik. Termasuk menerjemah sambutan Gus Yahya dan Syekh Mohammed Al-Issa. 


“Ada ternyata, direkap di akhir,” ungkap wartawan di akhir pembicaraan.


Sekadar diketahui bahwa selama kegiatan R20, disediakan penerjemah dua bahasa baik Inggris dan Arab.
 


Nusiana Terbaru