Serah Terima 282 Hunian, Ketua PCNU Tuban Hadir di Lumajang
Selasa, 31 Januari 2023 | 08:00 WIB

Ketua PCNU Kabupaten Tuban, KH Ahmad Damanhuri (batik biru) saat menandatangani bantuan untuk penyintas bencana APG Semeru Lumajang. (Foto: NOJ/Dhahrul Mustaqim)
Dhahrul Mustaqim
Kontributor
Tuban, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban, KH Ahmad Damanhuri dan Ketua NU Care-Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Tuban, M Ida Musthofa menghadiri acara Doa Bersama dan Tabligh Akbar bersama Gus Miftah dan KH Marzuki Mustamar di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin (30/01/2023).
Acara tersebut digelar dalam rangka Serah Terima 282 Hunian dari PCNU se-Jawa Timur (Jatim), Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, PWNU Jawa Tengah, PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji untuk penyintas bencana Awan Panas Guguran (APG) Semeru Lumajang. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gus miftah dan Ketua PCNU se-Jatim.
"Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan para masyarakat, khususnya para donatur NU Care Lazisnu se-Jatim yang telah membantu mendirikan hunian sementara untuk sebagian masyarakat Lumajang, khususnya para korban erupsi semeru ini," kata A. Afif Amrullah, Ketua NU Care-LAZISNU Jatim saat mengawali sambutannya.
Baca Juga
PCNU Tuban Gelar Sensus Kartanu
Gus Afif, sapaan akrabnya menerangkan, bangunan tersebut memang hanya untuk sementara, akan tetapi bangunannya dibuat senyaman mungkin, sehingga para pengungsi merasa aman saat tinggal di sana.
"Bangunan Huntara ini jauh lebih nyaman bila dibanding berada di tempat pengungsian. Oleh karena itu hunian sementara ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk membina kembali kehidupan rumah tangga yang telah tinggal di pengungsian selama ini,” terangnya.
Dalam beberapa bulan ke depan, Gus Afif menjanjikan akan memberikan kartu tanda NU yang berisikan saldo 200 ribu setiap bulannya yang dapat digunakan bagi penerima untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga di Toko NU sekitar dengan gratis.
Sementara Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar menambahkan, konsep bangunan huntara ini menunjukkan bangunan yang secara universal nyaman dihuni. Dengan konsep bangunan yang nyaman para penghuni mampu melakukan hubungan sosial yang baik, tetap melakukan kegiatan-kegiatan ke-NU-an. Demikian pula komunikasi yang memperlihatkan kebersamaan di antara mereka.
"Meskipun hunian saat ini berbeda dengan yang dulu, namun kegiatan-kegiatan Ke-Nu-an yang dulu pernah dilakukan seperti dibaan, manaqiban, selamatan, sholawatan dan lainnya tetap bisa dilaksanakan di kompleks hunian yang baru ini," tambahnya.
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
3
Khutbah Jumat: Memaknai 2 Peristiwa Penting di Hari Asyura
4
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
5
Lora Ismail Jelaskan Alasan Sound Horeg Haram
6
Pendaftaran Beasiswa LPDP Batch 2 Tahun 2025 Resmi Dibuka, Berikut Ketentuannya
Terkini
Lihat Semua