• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pemerintahan

Hebat, Santri di Lamongan Ciptakan Inovasi Wingko Babat

Hebat, Santri di Lamongan Ciptakan Inovasi Wingko Babat
Wingko babat kreasi santri di Lamongan. (Foto: OPOP)
Wingko babat kreasi santri di Lamongan. (Foto: OPOP)

Lamongan, NU Online Jatim

Wingko babat merupakan salah satu jajanan khas asal Jawa Timur yang banyak digemari. Hal ini pun menjadi inspirasi bagi santri di Lamongan untuk menciptakan terobosan baru, yakni Wingko Isi dan Wingko Topping.

 

Ialah Siti Mastikah dan Siti Masruha, santri Pesantren Darul Fiqh Lamongan. Keduanya ingin menciptakan sesuatu yang berbeda pada umumnya, mengingat Wingko biasanya hanya tersaji dengan bentukan kue bundar kombinasi tepung, gula, dan kelapa.

 

Ide ini pun nyatanya juga menjadi inspirasi Lomba Inovasi Bisnis Santri yang dihelat oleh OPOP Jatim dalam peringatan Hari Santri Nasional 2021. Tak disangka proposal inovasi mereka lolos, dan keluar menjadi juara harapan I.

 

Menurutnya lewat terobosan tersebut, maka akan menghasilkan jajanan kekinian yang tidak meninggalkan kekhasan makanan itu sendiri. Yakni dengan paduan varian isi dan bermacam-macam topping.

 

Lukman Hakim selaku perwakilan Pesantren Darfiq menjelaskan jika kedua santri ini memang terbiasa membantu memasak saat di pondok. Kemampuan inilah yang bisa dimanfaatkan oleh pesantren untuk mengembangkan kemampuan para santri.

 

“Mulanya dua santri itu memang sudah terbiasa membantu pondok di bagian memasak buat santri dan dari kebiasaan tersebutlah ada inisiatif untuk mencoba membuat makanan khas lokal bumi Lamongan yaitu wingko Babat yang dikemas ada isi di dalam wingkonya,” jelas Gus Lukman.

 

Menurutnya bahwa sudah sepatutnya santri tidak menutup diri dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Bahwa santri sekarang dituntut tidak hanya bisa mengaji, tapi dapat mengimbangi pola situasi zaman.

 

“Maka dari itu inovasi dan produktivitas seseorang santri harus ditingkatkan, selagi masih dalam proses pembelajaran di pondok pesantren karena insyaallah semua ada berkahnya,” ucapnya.

 

Hal itu diamini oleh Siti Mastika, salah satu pemenang, mengutarakan jika santri saat ini harus kreatif dan inovatif.

 

“Kita itu santri, jadi harus produktif dan kreatif inovatif dalam berbisnis, dan sebagainya. Tidak hanya bisa mengaji, tapi juga kreatif,” ucapnya.

 

Ditambahkan dirinya, bahwa sukses yang diraih santri juga memiliki nilai lebih. Karena itu menurutnya, dibalik itu semua ada berkah dari kiai dan guru sehingga dapat mengantarkan para santri pada kesuksesan.


Pemerintahan Terbaru