• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Pemerintahan

Pesantren Delingsongo Sulap Biji Secang Jadi Kopi Herbal

Pesantren Delingsongo Sulap Biji Secang Jadi Kopi Herbal
Kopi Tjah Angon terbuat dari biji secang, merupakan produk unggulan Pesantren Delingsongo Bojonegoro. (Foto: NOJ/opopjatim)
Kopi Tjah Angon terbuat dari biji secang, merupakan produk unggulan Pesantren Delingsongo Bojonegoro. (Foto: NOJ/opopjatim)

Bojonegoro, NU Online Jatim

 

Biasanya masyarakat pada umumnya mengenal kopi jenis robusta, arabika , maupun luwak. Namun yang satu ini berbeda, Pesantren di Bojonegoro ini mampu menyulap biji secang menjadi kopi.

 

Ialah Pesantren Delingsongo yang memiliki produk unggulan bernama “Kopi Biji Secang Tjah Angon” yang berbahan utama biji secang. Meski biasanya secang hanya dimanfaatkan kayunya saja untuk membuat wedang. Namun siapa sangka biji secang ini memiliki banyak khasiat dan bisa dimanfaatkan untuk sajian minuman.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Delingsongo M Tawwabur Rokhim menjelaskan tanaman secang ini banyak ditemukan di hutan Bojonegoro. Secang adalah tanaman perdu anggota suku polong-polongan yang dimanfaatkan kulit kayu dan kayunya sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah.

 

“Saat berkunjung ke suatu daerah pelosok di pinggir hutan, di Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, banyak masyarakat di sekitar hutan yang berlalu lalang mengambil kayu bakar dan akar jati dari hutan,” terang gus yang kerap memakai blankon tersebut.

 

“Karena penasaran saya tanyakan perihal pendapatan dari warga pencari kayu tersebut, ternyata uang yang didapat warga tidak seberapa,” imbuhnya.

 

Dari kondisi tersebut, muncul perasaan prihatin. Ditambah perasaan perlunya kelestarian alam demi generasi berikutnya, muncullah ide untuk memberi edukasi dan pelatihan. Dimana membuat kerajinan dari limbah kayu jati kepada masyarakat setempat.

 

Namun kondisi tidak berpihak padanya, ternyata salah satu temannya sebelumnya telah melakukan hal serupa tapi tidak mendapat respon positif dari warga di sekitar hutan.

 

Mengetahui hal tersebut, Gus Tawwab tidak menyerah begitu saja. Ia memutar otak mencari cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi tersebut, hingga akhirnya ia menemukan kayu secang beserta bijinya yang jatuh berserakan. Ia pun teringat akan tradisi leluhurnya dulu yang biasa membuat racikan untuk jamu tradisional. Sehingga dirinya mencoba mengumpulkan biji secang tersebut lalu dibawa pulang dan disangrai seperti biji kopi.

 

Dari situ, muncul harapan akan bisa membuka lapangan kerja baru, mengurangi penganguran, mengurangi pembalakan hutan, dan masyarakat hutan bisa mendapat pemasukan dari mengambil biji secang setelah mengolahnya atau mengupas kulitnya.

 

“Tawaran kami mendapat respon yang baik dari masyarakat setempat.” tuturnya.

 

Ia beli biji secang yang mereka petik dari hutan. Selanjutnya bersama para santri di Pesantren Delingsongo, biji secang tersebut menjadi produk baru, minuman alternatif asli Bojonegoro dengan nama “Kopi Biji Secang Cap Tjah Angon”

 

Saat ini pun, pesantren telah mengembangkan beberapa varian produk. Diantaranya ada kopi biji secang (jahe), kopi biji secang (gaharu), wedang secang, wedang uwuh, wedang bidara, wedang cincau, dsb.

 

Untuk pemasaran, pesantren yang bergabung bersama OPOP Jatim ini melakukan pemasaran baik offline maupun online. Khususnya di Kabupaten Bojonegoro, produk tersebut sudah banyak dikenal.

 

Tertarik untuk mencobanya, sila hubungi (0857 4915 8506). Karena produk – produk herbal ini memiliki manfaat seperti sumber antioksidan, mencegah penuaan dini, menurunkan resiko serangan jantung, antibiotik alami, meminimalisir rasa nyeri ketika haid, mengatasi kanker prostat, dll.


Pemerintahan Terbaru