• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Alumni UIN Maliki Ini Lolos sebagai Penerjemah Balai Bahasa Jatim saat Kuliah

Alumni UIN Maliki Ini Lolos sebagai Penerjemah Balai Bahasa Jatim saat Kuliah
Lilik lolos penerjemah Balai Bahasa Jatim dua kali. (Foto: NOJ/Humas UIN)
Lilik lolos penerjemah Balai Bahasa Jatim dua kali. (Foto: NOJ/Humas UIN)

Malang, NU Online Jatim
Balai Bahasa Jawa Timur setiap tahun mengadakan pembukaan seleksi bagi penerjemah daerah. Adalah Lilik Iswanti baru saja lulus di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, sewaktu kuliah ia dua kali lolos sebagai penerjemah Bahasa Daerah.

 

Lilik menyebutkan, awalnya tidak sengaja melihat dari status Whatsapp dari kakak tingkat, kemudian mengecek di akun resmi Balai Bahasa Jatim ternyata memang infonya benar. Akhirnya, perempuan asli Madiun ini mencoba karena hal tersebut menarik dan berbeda dari jurusan yang ia jalani di bangku perkuliahan.

 

"Saya mencoba saja, karena saya orang Jawa saya milihnya Bahasa Jawa. Sebenarnya ada bahasa lain, Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Yang 2021 itu bertepatan dengan saya PKL, kalau yang 2022 tinggal ujian sidang," ungkap Lilik Iswanti saat dikonfirmasi, Jum'at (23/12/2022).

 

Perihal tugas yang diberikan, Lilik mendapat projek penerjemahan karya sastra daerah ke bahasa Indonesia. Ia kebagian novel Bahasa Jawa yang lumayan panjang, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerjemahkan.

 

Meskipun ada yang dapat projek puisi, pengumpulan cerpen maupun novel waktu yang diberikan untuk pengerjaan semua sama yaitu selama 2 bulan. Selanjutnya, jenjang waktu pengumpulan bertahap, dalam 20 hari mengumpulkan berapa persen, lalu 40 hari mengumpulkan berapa persen dan seterusnya sampai 100 persen.

 

Disinggung perasaan, perempuan yang mengambil S1 Fikih Ushul Fikih (konsentrasi Fiqhun Nisa') Ma'had Aly Al Zamachsyari bekerja sama dengan Ma'had Al Jami'ah Al 'Aly UIN Malang 2018-2022 ini merasa spechless dan bingung.

 

Ia merasa bersyukur sekaligus tidak menyangka, pasalnya ia kuliah Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, sedangkan saat ini menjadi penerjemah Bahasa Jawa bisa dibilang tidak nyambung. Kendati demikian, penulis novel yang tahun kemarin pernah diterjemahkan mengapresiasi hasil terjemahan Lilik lumayan bagus dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

 

"Jadi mungkin seperti teori-teori menterjemahkan itu sudah saya dapatkan di kuliah. Sekalipun bahasanya berbeda.. Saya memang orang Jawa, asli ibu saya asli orang Jawa. Saya itu hidup dari kecil sampai besar di lingkungan keluarga yang benar-benar kental dengan Jawa," terangnya.

 

Perempuan yang hobi menulis ini berpesan kepada mahasiswa lain untuk selalu semangat dalam mengembangkan minat dan bakat. Meski agak aneh, karena berseberangan dengan pendidikan yang sedang dijalani, menurutnya tidak menjadi halangan.

 

Berkaca dari yang ia alami, banyak penerjemah yang memang sejalan dengan apa yang dipelajari dibangku kuliah. Akan tetapi, ia tidak memiliki background yang linier, tapi bisa membuktikan bahwa semua bisa asalkan sunggung-sungguh.

 

"Pokoknya sekali lagi jangan merasa minder. Jika punya minat dan bakat dikembangkan saja. Nanti masalah berseberangan atau tidak, itu nanti jalan takdir yang menentukan," tandasnya.


Pendidikan Terbaru