• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pendidikan

Deputi KSP Jelaskan Peran Generasi Muda dalam Govercy 2.0 di Unesa

Deputi KSP Jelaskan Peran Generasi Muda dalam Govercy 2.0 di Unesa
Deputi V KSP RI Dra Jaleswari Pramodhawardani MHum, saat acara Govercy 2.0 Unesa di Auditorium Srikandi, Gedung i6, FISH Unesa, Ahad (03/12/2023). (Foto: NOJ/ unesa.ac.id)
Deputi V KSP RI Dra Jaleswari Pramodhawardani MHum, saat acara Govercy 2.0 Unesa di Auditorium Srikandi, Gedung i6, FISH Unesa, Ahad (03/12/2023). (Foto: NOJ/ unesa.ac.id)

Surabaya, NU Online Jatim

Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan dan Hak Asasi Manusia, Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia, Dra Jaleswari Pramodhawardani MHum mengulas peran generasi muda di masa kini. Hal itu ia sampaikan saat jadi pemateri dalam Govercy Seminar dan Talkshow yang dipusatkan di Auditorium Srikandi, Gedung i6, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Unesa, Ahad (03/12/2023).

 

Kegiatan tersebut digelar oleh Himpunan Mahasiswa Sarjana Terapan Administrasi Negara (Himastan), prodi D-4 Administrasi Negara Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Agenda itu juga mendatangkan narasumber Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Kadispora) Jatim, Moh Ali Kuncoro SSTP MSi.

 

“Indonesia itu memiliki mimpi besar, sebagaimana yang ditulis Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Merauke, 30 Desember 2015 lalu,” ujar Jaleswari saat menyampaikan materi, sebagaimana keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Senin (04/12/2023).

 

Dalam tulisan itu, termuat 7 poin penting impian Unesa yang perlu diwujudkan bersama, termasuk pemuda. Ia menambahkan, generasi muda Indonesia utamanya generasi Z digadang-gadang menjadi generasi yang paling berpendidikan dengan tingkat kemahiran teknologi yang tinggi.

 

Potensi generasi muda ini terus diperkuat lewat berbagai program pemerintah yang salah satunya untuk meningkatkan angka talenta digital Indonesia. "Selain itu, pemerintah juga konsern dalam mengatasi permasalahan negara serta meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu krusial seperti iklim dan ekonomi," ucapnya.

 

Dalam kebijakannya, pemerintah mengarusutamakan transformasi digital lewat berbagai cara. Pertama, melakukan percepatan dan perluasan akses melalui penyediaan infrastruktur digital. Kedua, menyiapkan roadmap transformasi digital di sektor strategis. Ketiga, percepatan integrasi pusat data nasional. Keempat, menyiapkan kebutuhan talenta digital. Kelima, penguatan regulasi.

 

Jika melihat roadmap kebijakan, ada aspek generasi muda yang diakomodasi sebagai bagian dari perhatian sekaligus pengakuan terhadap potensi-peran generasi muda itu sendiri. Peran muda menjadi kekuatan tersendiri dalam pembangunan nasional. “Di negara lain misalnya, seperti Tiongkok, Afrika dan Malaysia juga memperhatikan dan memastikan peran pemuda bagi negaranya,” tegasnya.

 

Perempuan yang juga peneliti di LIPI itu menegaskan, sudah saatnya anak-anak muda maupun mahasiswa menjemput bola mengembangkan diri lebih jauh untuk mengisi peran dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

 

Cara yang bisa dilakukan, pertama, mengambil peran sektor strategis seperti maritim, pangan, digitalisasi, pendidikan, kesehatan, UMKM, pariwisata dan energi terbarukan. “Riset, pengabdian bisa diarahkan ke sana,” katanya.

 

Kedua, agar bisa melakukan itu, pemuda harus berinovasi, kreatif dan mampu memperjuangkan nilai idealisme. Ketiga, pemuda harus punya daya kritis termasuk dalam pemilu sebagai bagian penting menentukan masa depan negara 5 tahun ke depan.

 

"Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku. Ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku," tutup Jaleswari mengutip pernyataan Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta.

 

Kadispora Jatim Moh Ali Kuncoro memberikan motivasi agar terus belajar, mengembangkan diri dan menghasilkan karya serta kontribusi bagi masyarakat, daerah dan negara.

 

"Belajar hari ini untuk mengubah peradaban. Ketika berbicara 2045, di mana bangsa kita berada pada posisi 1 abad, di titik ini pula para generasi tua mengharap berada di Indonesia emas. Ini merupakan momen yang harus disiapkan dari sekarang," pungkas Ali.

 

Pemuda dan Birokrasi
Di seri akhir, acara dilanjutkan dengan diskusi yang diisi oleh Asrorun Ni’am selaku Presiden BEM Unesa, Aulia Thariq Akbar selaku Presiden BEM FISIP Unair, Laskar Intifada sebagai Mawapres Unesa, dan seorang politisi muda yaitu Soekarno Dewa. Mereka saling memberikan argument dan opini terkait birokrasi di Indonesia.

 

Kegiatan ini mendapat dukungan dan apresiasi pimpinan prodi. Koordinator Prodi D-4 Administrasi Negara, Dr Weni Rosdiana SSos MAP mengatakan, kegiatan ini penting untuk menambah wawasan dan meningkatkan peran pemuda dalam etalase roda pemerintah.

 

“Agenda Govercy 2.0 ini terdiri dari Govercy Competition, Govercy Mentoring Kepenulisan, dan Govercy Festival. Hal ini diharapkan dapat membuktikan eksistensi pemuda, khususnya mahasiswa, sehingga dapat memunculkan reformasi birokrasi dan peran mahasiswa dalam pengambilan kebijakan negara,” tandasnya.


Pendidikan Terbaru