• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 21 Mei 2024

Pendidikan

Direktur Pascasarjana Unisma Panen Tawaran Penasihat Akademik Internasional

Direktur Pascasarjana Unisma Panen Tawaran Penasihat Akademik Internasional
Direktur Pascasarjana Unisma Prof M Mas'ud Said (kiri). (Foto: NOJ/ ISt)
Direktur Pascasarjana Unisma Prof M Mas'ud Said (kiri). (Foto: NOJ/ ISt)

Malang, NU Online Jatim

Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) Prof M Mas'ud Said adalah sedikit dari sosok berlatar belakang tradisional yang memiliki jalur akademik internasional. Dalam perjalanannya, ia kini banyak menerima tawaran sebagai penasihat akademik internasional.

 

Prof Mas’ud, sapaan akrabnya, kini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim. Ia menyelesaikan studinya di luar negeri dengan beasiswa full funded dari AusAid Australia tahun 2001-2004.

 

Disertasi Mas'ud saat awal 2005- 2014 menjadi salah satu acuan kajian akademik tentang pelaksanaan otonomi daerah dengan judul New Directions for Decentralizatin in Indonesia, diterbitkan menjadi buku oleh Lambert Academic Publishing, Jerman.

 

Sepulang dari lawatan ke Malaysia dan Thailand akhir April 2024, Prof Mas'ud menerima tugas sebagai penasihat akademik internasional dan reviewer international journal dari dua negara.

 

“Saya juga menerima tawaran dari Dekan Fakulti Pengajian Islam Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Prof Achmad Sunawari Long untuk menjadi reviewer International Journal of Islamic Thought (IJIT),” ujar Prof Mas’ud dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Selasa (30/04/2024).

 

Jurnal pemikiran Islam yang dipimpin oleh Prof Achmad Sunawari Long tersebut mengirim naskah kepada Prof Mas'ud sebuah artikel berbahasa Inggris tentang pertimbangan preferensi pemilih muslim di Indonesia pada pemilihan umum di Indonesia tahun 2019 ketika masyarakat Muslim dihadapkan pada dua sosok capres saat itu yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

 

Tidak itu saja, beberapa hari setelah kepulangannya ke Indonesia, pria sederhana yang pernah bekerja di kantor Staf Khusus Presiden RI ini mendapat surat penawaran sebagai penasihat akademik internasional dari The Global Business and Administrative Technological College (TGBC) yang berkantor di Bangkok Thailand.

 

Surat tawaran sebagai penasihat akademik internasional tersebut diterima Prof Mas'ud secara elektronik pada tanggal 29 April 2024 ditanda tangani oleh Direktur TGBC, Prattana Srisuk, PhD.

 

Dalam surat tawaran itu, Prof Mas'ud diminta untuk memberi masukan dan nasihat kepada direktur agar TGBC terus meningkatkan standard mutu akademik dan menjaga reputasi kerja sama internasionalnya.

 

“Kami meyakini peran Mas'ud untuk menjaga reputasi akademik mereka di mata dunia dan mengalirkan komunikasi akademik dan kerja sama dengan Indonesia,” ungkap Direktur TGBC, Prattana Srisuk. 

 

Pada tahun 2023 lalu, cendikiawan muslim lulusan Flinders University Australia ini mengunjungi Al Azhar Mesir di Kairo dan membuat inisiatif kerja sama dengan Al Azhar Observatory for Combating Extremism (AOCE) dan malakukan lawatan ke negara Inggris menemui Dubes Indonesia di Inggris Raya Desra Percaya dan sekaligus membangun kerja sama dengan Kings College London.

 

Akhir tahun lalu Prof Mas'ud menerima kunjungan balasan rombongan dari Minhaj Lahore University di Pascasarjana Unisma. Universitas ini memiliki reputasi akademik kuat di bawah Yayasan Minhajul Qur'an yang berpusat di Inggris.

 

Rombongan Minhajul Qur'an yang dipimpin oleh Direktur Keuangan, Direktur Operasional dan International Relation Office Adnan Suhail tersebut datang ke Unisma Malang untuk menguatkan kerja sama pengajaran dan penelitian serta pengabdian masyarakat.


Pendidikan Terbaru