Malang, NU Online Jatim
Farah Anjanillah, mahasiswi Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Fakultas Humaniora (FH) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang berhasil meraih predikat skripsi terbaik nasional di ajang 2nd Biannual Conference on Research Result 2022 (BCCRR).
Event tersebut diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jendral Pendidikan Islam, bekerja sama dengan IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagai tuan rumah pada hari Jum’at hingga Ahad (25-27/11/2022).
Judul skripsi yang ia angkat adalah English Learners' Multiple Identitys in English Global Positioning Perspective. Judul itu membahas identitas perihal English Learners dalam prespektif penyebaran atau globalisasi Bahasa Inggris. Farah mengaku, judul ini dipilih karena dirinya ingin mengangkat masalah fanatisme Bahasa Inggris di masyarakat.
“Sebab, dibandingkan bahasa lokal yang menunjukkan tidak adanya pemikiran kritis dalam melihat penyebaran Bahasa Inggris,” katanya.
Farah melakukan penelitian terhadap cara pandang English Learners terhadap penyebaran Bahasa Inggris dengan menerapkan teori dari Pennycook tahun 2000. Semua bisa menggabungkan keduanya, Bahasa Inggris dan bahasa lokal sama-sama penting.
“Kita tidak perlu meninggalkan bahasa lokal demi mempelajari Bahasa Inggris. Padahal, Bahasa Inggris bisa kita gunakan untuk memperkenalkan bahasa atau budaya lokal," ungkapnya.
Tidak lupa, Farah membagikan tips kepada mahasiswa yang sedang atau akan mengerjakan skripsi. Ia menyarankan untuk memilih topik yang benar-benar disukai dan dikuasai. Termasuk banyak membaca menjadi kewajiban supaya bisa membuat argumentasi meyakinkan. Ditambah lagi dengan memperkaya literasi untuk dapat memilih referensi bacaan yang kredibel.
“Selanjutnya, mahasiswa harus mempunyai target guna skripsi bisa tembus di jurnal sinta atau pembaca scopus supaya dapat menarik lebih luas. Kualitas skripsi harus tetap diperhatikan, jangan mengorbankan kualitas skripsi gara-gara ingin cepat lulus," terangnya.
Farah berpesan kepada mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang humanis, berbudaya, dan kritis. Sebagai anak bangsa, dirinya merasa perlu memperdaya dan menginternasionalisasikan bahasa dan budaya lokal melalui bahasa asing yang dipelajari sebagai bentuk nasionalisme.
"Jangan sampai bahasa asing yang kita pelajari, baik Bahasa Arab atau Inggris membuat kita terlalu fanatik. Sehingga malah melupakan Bahasa Indonesia, apalagi bahasa lokal yang merupakan identitas dan jati diri kita," tandasnya.
Senada, Ketua Prodi Sastra Inggris, Ribut Wahyudi, PhD menambahkan telah mendukung penuh keikutsertaan Farah. Pihaknya juga memberikan rekomendasi karena kualitas skripsi mahasiswi asal Malang layak untuk bersaing dengan pesaing yang lain.
"Kami tahu kualitas skripsi Farah sangat bagus. Terlebih skripsi tersebut sudah berhasil terbit di jurnal scopus Q1," pungkasnya.
