• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 28 Juni 2024

Pendidikan

FEB Unisma Dapatkan Kesempatan Pertukaran Mahasiswi ke Taiwan

FEB Unisma Dapatkan Kesempatan Pertukaran Mahasiswi ke Taiwan
Dekan FEB Unisma bersama 2 mahasiswi. (Foto: NOJ/suarajatimpost.com)
Dekan FEB Unisma bersama 2 mahasiswi. (Foto: NOJ/suarajatimpost.com)

Malang, NU Online Jatim

International Outbound Mobility Program merupakan salah satu program yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) untuk menyediakan akses pertukaran mahasiswa FEB Unisma ke kampus global yang ada di belahan dunia. 


Program ini merupakan wujud Unisma dalam memfasilitasi mahasiswanya berkembang tidak hanya di dalam negeri, namun juga di luar negeri.


Dua mahasiswi FEB Unisma Lutfia Fatma Ningrum Prodi Perbankan Syariah dan Berliana Imandari Putri Prodi Manajemen telah mendapatkan kesempatan mengikuti pertukaran mahasiswa ke National Pingtung University (NPTU) Taiwan melalui program International Outbound Mobility Program pada semester gasal tahun akademik 2023/2024. 


Ini menjadi langkah awal bagi dirinya untuk dapat menemukan banyak pengalaman berharga selama mengikuti exchange, salah satunya yaitu menjadi volunteer untuk pelajar  dan masyarakat nelayan melalui pembelajaran Bahasa Inggris.


Pada program pertukaran mahasiswa kali ini, Lutfia dan Berliana  memilih mata kuliah Financial Technology, Corporate Governnace, International Merger & Acquisition, Journalistic, Analisis Case Business Ethics Bahasa Mandarin, dan Culture.  


Selain proses belajar mengajar yang didapatkan dalam program exchange ini,  lutifia dan Berliana juga mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari kampus tujuan yaitu memfasilitasi mahasiswa internasional dalam mengeksplor Taiwan mulai dari tempat hingga budayanya.


“Di kampus aku khususnya bagian international office, sangat mengayomi international student-nya. Kita jalan-jalan gratis di sekitar Kaohshiung pakai bus kota. Disana kita outdoor activity sambil mengenal budaya-budaya Taiwan. Di sana kita juga suka bikin kerajinan-kerajinan tangan,” ungkapnya.


Dalam hal ini mereka  mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan budaya Indonesia ke mahasiswa negara lain yang juga mengikuti program yang sama. Selain itu  Ia mengaplikasikan kemampuan Bahasa Inggrisnya ke pelajar SMA dan para nelayan.


Untuk melaksanakan kegiatan ini ia membuka kelas bahasa Inggris secara langsung di Masjid An-nur Donggang dengan memfokuskan pengajaran pada frasa dasar yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga para nelayan yang mayoritas hanya memiliki pemahaman dasar tentang bahasa Inggris dapat lebih mudah berkomunikasi. 


Program ini terdiri dari beberapa tahapan penting, termasuk penilaian awal keterampilan bahasa Inggris para nelayan melalui uji lisan untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka, serta evaluasi efektivitas program melalui survei atau wawancara dengan para peserta untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan memperbaiki pendekatan pengajaran. 


Mahasiswa juga berkoordinasi dengan pengurus Masjid An-nur Donggang untuk mendapatkan dukungan logistik dan fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan kelas bahasa Inggris. Dukungan dari pengurus Masjid An-nur Donggang juga menjadi bukti pentingnya inisiatif ini dalam membantu komunitas setempat.


Sementara Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSI, CMA, CBV CERA mengungkapkan apresiasi dan rasa bangganya pada mahasiswa FEB Unisma yang telah  mengikuti program outbond mobility program selama satu semester di NPTU Taiwan.


“Hal tersebut adalah langkah bagus untuk mengembangkan diri di kancah Internasional,” ujarnya.


Selain mengikuti pembelajaran beberapa mata kuliah bidang keuangan dalam konteks global, mahasiswa tak lupa menjadi volunteer bagi pelajar dan kaum nelayan agarmmapu berkomunikasi secara Internasional.


Bahkan diharapkan mampu membawa perubahan bagi komunitas nelayan Indonesia di Taiwan, tetapi juga menegaskan pentingnya pendidikan dalam membangun jembatan budaya dan memperluas wawasan global.


Pendidikan Terbaru