• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Pendidikan

FEB Unisma Gencar Adakan Bimtek Layanan Prima bagi Pendidik

FEB Unisma Gencar Adakan Bimtek Layanan Prima bagi Pendidik
Bimtem layanan prima oleh FEB Unisma di SMA Negeri 1 Batu. (Foto: duta.co)
Bimtem layanan prima oleh FEB Unisma di SMA Negeri 1 Batu. (Foto: duta.co)

Malang, NU Online Jatim

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) layanan prima bagi 60 tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Batu. Kegiatan tersebut bagian program Community Service atau pengabdian masyarakat yang diikuti tim dosen dan mahasiswa FEB Unisma.

 

Dekan FEB Unisma, Prof Nur Diana SE MSi menyampaikan bahwa salah satu dari Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan ialah Community Service. Yakni dengan memberikan bimbingan, pelatihan maupun kegiatan sosial lainnya. Hal ini untuk meningkatkan Social Welfare maupun kompetensi di masyarakat.

 

“Untuk itulah tim FEB Unisma menerjunkan tim dosen dan mahasiswa agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Prof Diana.

 

Dirinya menuturkan titik berat pengabdian masyarakat kali ini dengan menjembati keilmuan yang ada di FEB supaya dapat diaplikasikan di masyarakat. Diakuinya, FEB Unisma telah banyak bermitra dengan perguruan tinggi luar negeri dalam menjalankan program Community Service dalam peningkatan usaha kecil menegah di Malang Raya.

 

Kegiatan kali ini digelar selama tiga hari di SMA Negeri 1 Batu. FEB Unisma menerjunkan Tim Dosennya, diantaranya Rahmawati SE MM MBA, Ratna Tri Hardaningtyas SE MM, Dr Muhammad Ridwan Basalamah SE MM, dan Harun Al-Rasyid BS MIEB PhD.

 

Rahmawati SE MM MBA menyampaikan, pelayanan prima merupakan suatu bentuk tindakan nyata yang tulus dan berasal dari hati, sehingga terpancar performa dan senyuman untuk mengutamakan kebutuhan pengguna layanan. Serta memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan bahkan melebihi ekspektasi yang diharapkan.

 

Ia menjelaskan pula mengenai standar perilaku pelayanan prima. Di antaranya mencerminkan profesionalisme, memasang kartu identitas yang jelas, selalu bersih rapi dan sehat. Tidak berbau rokok, atau bau lain yang menyengat. Tidak menunjukkan tato atau penampilan lain yang membuat pengguna layanan terganggu dan tidak menunjukkan bahasa tubuh yang tidak sopan.

 

Dilanjutkan oleh Dr Muhammad Ridwan Basalamah SE MM yang menjelaskan terkait pembangunan budaya pelayanan prima. Yaitu menetapkan regulasi untuk membangun komitmen, menetapkan kode etik pelayanan prima, membuat pernyataan komitmen, dan menetapkan target-target setiap unit.

 

“Serta mewajibkan setiap pimpinan untuk melakukan pengawasan, membuat forum pelaporan berkala langsung kepada pimpinan tertinggi dan menetapkan Role Model,” tuturnya.

 

Lain Ratna Tri Hardaningtyas SE MM, yang menjelaskan tentang Positive Mental Health. Hal ini untuk mewujudkan Well Being yang digambarkan dengan adanya rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik.

 

“Dengan kata lain, individu dengan Well Being yang tinggi menjaga kesehatan secara fisik dan mental agar mampu menyelesaikan tantangan, mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan,” katanya.

 

Sedangkan Harun Al-Rasyid BS MIEB PhD menjelaskan cara melatih Positive Self-Talk. Dapat diartikan sebagai berbicara hal-hal baik kepada diri sendiri. Kemudian membangun kesadaran dan fokus Mindfullness yang artinya satu teknik yang menekankan pada pemikiran hanya berfokus pada kondisi saat ini.

 

“Serta terakhir, menghargai diri sendiri yang artinya dapat dimulai dengan memperlakukan diri sendiri dengan lebih baik,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru