• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Pendidikan

Kajian Islami RSI Unisma: Menjadikan Sabar Senjata dari Nikmat Allah

Kajian Islami RSI Unisma: Menjadikan Sabar Senjata dari Nikmat Allah
M Miftahul Huda saat mengisi kajian islami. (Foto: NOJ/istimewa)
M Miftahul Huda saat mengisi kajian islami. (Foto: NOJ/istimewa)

Malang, NU Online Jatim

Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma) adakan Talkshow Kajian Islami dengan tema ‘Syukur dalam Nikmat Sabar dalam Musibah’ secara virtual dengan M Miftahul Huda, Pembina Rohani RSI Unisma.

 

M Miftahul Huda mengatakan, manusia dalam melakukan aktivitas sehari-harinya banyak melupakan karunia yang telah diberikan oleh Allah. Apalagi pemberian Allah yang paling besar selama ini adalah nikmat hidup berislam dan tetap dalam keimanan.

 

“Diantara nikmat-nikmat yang sering kita lupakan, seperti nikmat sehat, sempat dan juga yang paling penting adalah nikmat Islam wal iman,” katanya, Rabu (17/03/2021).

 

Kemudian, melihat nikmat yang sangat banyak diberikan kepada manusia oleh Allah, tentu tidak bisa dihitung dengan jari. Lebih-lebih kesehatan, sehingga bisa melakukan aktivitas sehati-hari tanpa rasa sakit atau pun gangguan.

 

“Semua nikmat yang dikaruniakan oleh Allah Swt pasti kita tidak bisa menghitungnya. Seperti nikmat sehat, berapa yang kita keluarkan andaikan semua nikmat sehat kita uangkan. Seperti contoh kita bernafas setiap harinya,” imbuhnya.

 

Ustaz Miftah menerangkan, sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an, kalau manusia tidak bisa menghitung nikmat-nikmat yang telah dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ketika hidup di dunia memerlukan oksigen, betapa banyak tabung yang dihabiskan oleh manusia.

 

“Berapa tabung oksigen yang kita perlukan, tentu kita tidak bisa menghitungnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat dari Allah Swt niscaya kamu tidak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang,” dalam Surat An-Nahl:18,” terangnya saat mengisi kajian keislaman RSI Unisma.

 

Selain itu, melihat kenikmatan yang sangat banyak diberikan oleh Allah kepada kita, tentu harus dipergunakan dengan sebaik mungkin. Ketika mendapatkan musibah harus ingat, kalau Allah lebih banyak memberikan nikmat daripada kesulitan atau ujian-ujian di kehidupan.

 

“Dalam mewujudkan rasa syukur kita kepada Allah Swt mari kita senantiasa mengucapkan Alhamdulillah, baik saat mendapatkan nikmat atau pun mendapatkan ditimpa musibah. Karena kita harus sadar nikmat yang dianugerahkan oleh Allah lebih banyak dari pada musibah yang kita hadapi dan rasakan,” terangnya.

 

Diakhir acara, Ustadz Miftah menutup dengan kata-kata yang mengistilahkan sabar seperti payung ketika hujan. Kendati tidak bisa menghentikan hujan, tetapi ini adalah cara menghindari dari air.

 

“Sabar itu laksana payung yang tidak akan tidak bisa menghentikan hujan, namun ia bisa menghindari kita basah air. Karena itu, dengan sabar insyaallah kita akan selamat baik di dunia atapun di akhirat,” pungkasnya.

 

Editor: Risma Savhira


Pendidikan Terbaru