• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

KKM UIN Malang Pengelolaan Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot

KKM UIN Malang Pengelolaan Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot
Sosialisasi budaya maggot oleh KKM UIN Malang. (Foto: NOJ/humas)
Sosialisasi budaya maggot oleh KKM UIN Malang. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Kegiatan Kuliah Kerja Mengabdi (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang telah memasuki pekan terakhir pengabdian masyarakat. Dua kelompok KKM 78 (Allendra) dan 79 (Sandyakala) di Desa Tunjung Tirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang menggelar sosialisasi Maggot, Ahad (15/01/2023).


Kegiatan ini diinisiasi dari banyaknya sampah organik yang tidak dilakukan pengelolaan dengan benar, dua kelompok KKM UIN Malang di desa tersebut berinisiatif mengadakan sosialisasi budidaya Maggoot BSF dengan pemanfaatan sampah organik.


Maggot atau biasa disebut dengan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) atau dalam bahasa latin disebut dengan Hermetia illucens ialah salah satu dari hewan yang mampu menguraikan sampah organik dengan cepat dari pada hewan lain.


Melihat bahwa produksi sampah organik yang melimpah dengan kurangnya pengelolaan sampah dengan baik, budidaya maggot dapat menjadi salah satu solusi. Melalui permasalahan ini, kolaborasi kedua kelompok KKM UIN Malang tersebut kemudian mengadakan sosialisasi yang bertajuk ‘Pengelolaan Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot’.


Kegiatan tersebut disambut dengan baik oleh warga setempat dan perangkat Desa Tunjung Tirto. Pengusaha sentra budi daya Got Maggot Malang, Dwiki Muhammad Angkasawan diundang sebagai pemateri yang memberikan sosialisasi serta pemahaman terhadap manfaat jangka panjang dari Maggot BSF untuk kelestarian lingkungan.


Turut hadir pula pengelola TPS desa Tunjung Tirto sebagai pihak yang bersinggungan langsung dengan pengelolaan sampah mengikuti gelaran acara tersebut.


Dwiki menjelaskan secara detail terkait Maggot BSF yang mampu mengurangi sampah organik. Selain itu, Maggot dapat mengkonsumsi sumber organik dari sampah kering, sehingga memiliki banyak protein dalam pakan ternak serta dapat digunakan sebagai pakan alternatif bagi hewan ternak seperti unggas atau ikan air tawar.


“Limbah yang dihasilkan pun dapat digunakan sebagai kompos dalam pertanian,” katanya.


Pengomposan sampah menggunakan Maggot menurutnya menjadi salah satu strategi dan inovasi sistem pengolahan sampah yang membantu mengurai sampah organik dengan cara mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPS.


“Dan sisa sampah yang dihasilkan dapat dijadikan kompos,” ungkapnya.


Adanya sosialisasi Maggot, diharapkan dapat memberikan pandangan luas terhadap pengolahan sampah organik. Selain dapat menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurai sampah, manfaat yang didapatkan dari opsi budidaya Maggot juga dapat dijadikan pakan ternak dan pembuat kompos.


“Harapannya melalui pengenalan budidaya ini, perekonomian Desa Tunjung Tirto juga dapat meningkat,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru