• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Lulus UKMPPD, FK Unisma Baiat 25 Dokter Muslim Periode XXIX

Lulus UKMPPD, FK Unisma Baiat 25 Dokter Muslim Periode XXIX
Prosesi Baiat Dokter Muslim FK Unisma. (Foto : NOJ/Dokumen Unisma)
Prosesi Baiat Dokter Muslim FK Unisma. (Foto : NOJ/Dokumen Unisma)

Malang, NU Online Jatim
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma) Malang telah melaksanakan Baiat Dokter Muslim periode XXIX sebanyak 25 orang. Sebelumnya telah dinyatakan lulus dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).

 

Dekan FK Unisma, dr Rahma Triliana M Kes menyampaikan apresiasi kepada para dokter yang telah menempuh pendidikan di kampus. Baiat merupakan proses menutup pembelajaran sebelum menjadi seorang dokter, karena belum melaksanakan tahap yudisium dan wisuda.

 

"Baiat ini merupakan awal dari profesi dokter yang akan digeluti anak-anak," katanya.

 

Menurutnya, kedokteran Unisma saat ini telah meluluskan UKMPPD sebanyak 7 kali berturut-turut tanpa retaker khusus maupun retaker biasa. Selain itu, kampus NU itu juga menempati posisi pertama dalam peringkat UKMPPD secara nasional.

 

Ada total 74 FK seluruh Indonesia Unisma mendapatkan nilai 85 di bandingkan nilai nasional di angka 89 hanya terpaut sedikit dalam UKMPPD.

 

"Sehingga kita cuma selisih 4, harapan kami prestasi ini lebih ditingkatkan lagi," tandasnya.

 

Lain halnya Rektor Unisma, Prof Maskuri menambahkan, Unisma berkomitmen dalam mencetak lulusan yang berkualitas dalam semua bidang, termasuk dari lulusan FK.  Sebab, dalam penerimaan mahasiswa FK persaingan sangat ketat. Seleksi mahasiswa baru dilakukan sesuai dengan proses yang ada.

 

"Saya ajak untuk berdoa bersama. Sempat mau diberikan penghargaan, tapi saya bilang saya tidak membutuhkan penghargaan itu," ungkap alumnus Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang ini.

 

Prof Maskuri menuturkan, menjadi seorang dokter memang penuh tanggung jawab dan berdedikasi tinggi. Tidak hanya kepandaian, tetapi juga sikap tawaduk dengan selalu menghormati dan menghargai siapapun.

 

"Serta menjadi seorang dokter yang profesional, mengemban visi dan misi sebagai dokter muslim tidak membedakan pasien yang kaya atau miskin," jelasnya.

 

Terkahir, dirinya berpesan bahwasannya dokter harus selalu memiliki sikap rendah hati atau masyarakat populis. 

 

"Ketika bertemu dengan orang, selalu lemparkan senyuman, jangan sampai menunjukkan atau mempunyai sikap yang sombong. Selalu bertaqwa dalam kondisi dan situasi apapun," tutup pria yang pernah ikut program Short Course di Canada itu.


Pendidikan Terbaru