Mahasiswa Unisma Olah Hasil Peternakan Susu Sapi Jadi Yogurt
Sabtu, 28 September 2024 | 16:00 WIB

Pelaksanakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada optimalisasi pengolahan hasil peternakan, khususnya susu sapi menjadi yogurt. (Foto: NOJ/humas)
Risma Savhira
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Mahasiswa Kelompok 05 dari program Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik Universitas Islam Malang (Unisma) telah melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada optimalisasi pengolahan hasil peternakan, khususnya susu sapi menjadi yogurt.
Program ini dilakukan di Desa Ngroto Pujon, Kabupaten Malang yang memiliki potensi peternakan sapi perah yang cukup tinggi, namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat.
"Kebanyakan di sini mayoritas peternak sapi perah, namun hanya terjual mentahan dengan harga yang terbilang rendah," kata salah satu peternak.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari susu sapi yang dihasilkan oleh peternak lokal, sekaligus memberikan pengetahuan baru mengenai cara pengolahan susu menjadi produk yang lebih bernilai tambah, yaitu yogurt.
Kelompok 05 KSM-T Unisma melihat potensi besar dalam diversifikasi produk susu sapi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan peternak serta memberikan variasi produk olahan susu yang sehat dan diminati pasar.
Dalam pelaksanaan program, mahasiswa Kelompok 05 yang dibimbing Eny Widayawati S.AB., M.AB mengadakan serangkaian kegiatan, mulai dari penyuluhan, pelatihan, hingga praktik langsung pembuatan yogurt bersama Kepala Dusun Krajan, para peternak dan pemuda karang taruna di Desa Ngroto Pujon.
Penyuluhan yang diberikan mencakup informasi tentang manfaat yogurt bagi kesehatan, teknik pembuatan yogurt yang higienis dan berkualitas, serta strategi pemasaran yang efektif untuk produk yogurt lokal.
Pelatihan pembuatan yogurt dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yang mudah diakses oleh masyarakat desa. Mahasiswa membimbing warga mulai dari tahap persiapan bahan, proses fermentasi, hingga pengemasan produk yang baik. Mereka juga memberikan tips untuk membuat varian yogurt dengan rasa yang berbeda, seperti yogurt buah untuk menambah daya tarik produk di pasaran.
Program optimalisasi ini disambut antusias oleh masyarakat desa, terutama oleh para peternak dan pemuda karang taruna. Melalui kegiatan ini, masyarakat setempat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga mampu meningkatkan keterampilan dalam mengolah susu menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis. Dengan adanya diversifikasi produk ini, peternak dapat mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga susu segar di pasaran.
Koordinator Kelompok 05, Satrio Airlangga Putra mengatakan, program ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan. "Kami berharap masyarakat dapat terus mengembangkan inovasi produk olahan susu dan mengoptimalkan potensi lokal yang ada, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan," ujarnya.
Dampak positif lainnya dari program ini adalah terbukanya peluang usaha baru bagi masyarakat desa. Beberapa peserta pelatihan bahkan sudah mulai memproduksi yogurt dalam skala kecil dan menjualnya ke pasar lokal dan warung-warung sekitar. Produk yogurt lokal ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu produk unggulan desa yang mampu bersaing di pasaran yang lebih luas.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
3 Keistimewaan Bulan Muharram
3
Brojo Geni: Tradisi Sepak Bola Api Pondok Tremas, Media Dakwah Berbasis Kearifan Lokal
4
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
5
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
6
KH Miftachul Akhyar Jelaskan 3 Sikap yang Dirahmati dan Dimurkai Allah
Terkini
Lihat Semua