• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Pendidikan

Rektor Unisma: Teladani Kepemimpinan Sahabat Nabi

Rektor Unisma: Teladani Kepemimpinan Sahabat Nabi
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Maskuri MSi. (Foto: NOJ/tugumalang.id)
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Maskuri MSi. (Foto: NOJ/tugumalang.id)

Malang, NU Online Jatim

Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Maskuri MSi mengatakan, selain meneladani sifat kepemimpinan Rasulullah SAW, umat Islam juga bisa meneladani kepemimpinan para sahabat nabi.


Menurutnya, dalam sejarah Islam, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang istimewa perihal kepemimpinan dan keteladanannya yakni Abu Bakar Ash Shiddiq. Makna kepemimpinan yang pertama adalah amanah, kemudian khidmah.


“Abu Bakar Siddiq, ketika ditunjuk oleh para sahabat menjadi seorang khalifah pertama, yang diungkapkan adalah Innalillahi wa innailaihi rojiun. ungkapan ini sesungguhnya menunjukkan bahwa Abu Bakar as-Siddiq memiliki sikap rendah hati,” ujarnya yang dikutip dalam Ensiklopedi Ramadhan di akun Instagram dilansir dari Tugumalang.id, Selasa (09/04/2024).


Prof Maskuri menyebut, Abu Bakar dikenal sebagai sosok yang lembut dalam berbicara, sabar, dan dermawan. Kala itu menyampaikan bahwa ia bukanlah orang yang terbaik. Namun hanya memiliki tanggung jawab yang lebih berat. Abu Bakar pun berpesan, agar ia diberikan masukan apabila melakukan hal-hal yang kurang baik.


“Dia melayani masyarakat, bukan meminta dilayani oleh masyarakat,” ungkapnya.


Pihaknya menjelaskan, ketika Rasulullah beserta dengan Abu Bakar Ash Shiddiq menuju ke Madinah disertai Abdullah bin Uraiqith. Di tengah jalan, mereka kehabisan makanan, bahkan Abdullah bin Uraiqith pada saat itu hampir pingsan.


“Rasulullah minta kepada Abu Bakar untuk mencari makanan dan minuman, kebetulan di situ hanya ada domba dan izin kepada pemiliknya bernama Ummu Ma’bad untuk memerah susu dari dombanya hingga keluarlah air susu domba itu sebanyak 2 liter,” paparnya.


Ummu Ma’bad menjadi orang pertama yang meminum susu dari kambing ini. Ia minum susu hingga kenyang, lalu di susul Abu Bakar, dan terakhir Rasulullah SAW. Rasa haus dan lapar telah terobati berkat susu kambing milik Ummu Ma’bad. Rasulullah dan Abu Bakar kemudian melanjutkan perjalanan menuju Madinah.


“Ini berarti yang kedua pemimpin adalah menjadi pelayan, ketiga adalah mas’uliyah. Di mana pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SAW sehingga berusaha untuk meringankan beban umatnya,” jelasnya.


Makna kepemimpinan yang keempat yakni mampu melindungi dirinya, dan mampu melindungi keluarganya. “Inilah sesungguhnya tugas pemimpin dalam pandangan Islam. Amanah, kemudian khidmah, mas’uliyah dan riayah,” tutupnya.


Pendidikan Terbaru