• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Pendidikan

UIN Malang akan Miliki Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama

UIN Malang akan Miliki Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
Suasana selepas FGD dalam menindaklanjuti pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1). (Foto: NOJ/Humas UIN)
Suasana selepas FGD dalam menindaklanjuti pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1). (Foto: NOJ/Humas UIN)

Malang, NU Online Jatim

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang akan menindaklanjuti pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1). Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) mengundang sejumlah pihak lewat Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan tersebut dipusatkan di Ruang Rapat LPM, Gedung Rektorat Lantai IV UIN Malang.


Ketua LPM UIN Malang, Helmi Syaifuddin mengatakan, urgensi pendirian LSP P1 ini relevansi untuk kebutuhan alumni dan juga pengguna lulusan atau pemberi kerja.


"Selama ini LPM gelisah, dulu kami sudah lama menyuarakan UIN Malang memiliki lembaga pusat penerimaan mahasiswa, pengembangan kurikulum, hingga setelah lulus belum ada layanan untuk mendorong alumni terserap kerja," katanya, Rabu (07/02/2023).


Helmi mengungkapkan, tahun sebelumnya data tracer study Career Development Center (CDC) memperlihatkan bahwa baru 18 bulan mahasiswa menunggu untuk pekerjaan pertama. Hal tersebut menjadi pekerjaan berat bagi kampus.


LSP P1 merupakan lembaga pendidikan atau pelatihan yang bertujuan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap peserta pendidikan. Yaitu dengan berbasis kompetensi atau Sumber Daya Manusia (SDM) dari jejaring kerja lembaga induknya.


"Sejauh ini baru 3 PTKIN yang memiliki LSP P1, yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto," terangnya.


Oleh karenanya, pihaknya mengaku bagi kampus adanya LSP masih sangat strategis. FGD ini selain sebagai sarana berbagi pengalaman seputar pendirian LSP P1, Helmi juga mempersilahkan para peserta untuk menyampaikan usulan terkait skema apa yang akan digunakan.


"Pasca menyimak pengalaman dari UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN Syaizu), jalan kita masih jauh. Akan tetapi kita harus tetap semangat untuk mewujudkan LSP P1. Semoga mendapatkan hasil FGD di fakultas masing-masing," tutupnya.


Sebagai informasi, peserta FGD berasal dari unsur Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kepala Bagian Akademik, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Kepala Career Development Center (CDC). Selanjutnya, Personalia LPM, Staf Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Kelembagaan, dan beberapa Dosen Bersertifikat BNSP.


Adapun narasumber yang mengisi dalam FGD yaitu LPM UIN Malang mengundang Sochimin dari UIN Saizu yang merupakan direktur LSP P1 di sana.


Pendidikan Terbaru