Pendidikan

Unisma Kenalkan Mesin Pengawet Telur Fungsional Pada Masyarakat

Rabu, 12 Februari 2025 | 11:00 WIB

Unisma Kenalkan Mesin Pengawet Telur Fungsional Pada Masyarakat

Tim Egg Pasturize Electric Field Unisma saat meninjau telur ayam. (Foto: NOJ/TimesIndonesia.co.id)

Malang, NU Online Jatim

Tim Egg Pasturize Electric Field Universitas Islam Malang (Unisma) melalui program Innovillage yang diselenggarakan oleh Telkom University mengenalkan mesin pengawet telur fungsional pada masyarakat.


Dilansir dari TimesIndonesia.co.id, tim tersebut adalah Nizhamuddin Mufin Azzuhri sebagai ketua, Muhammad Usamah Prawira Yuda dan Asri Octaviana sebagai anggota. Melalui program ini, tim mencoba untuk memberikan solusi atas permasalahan para peternak ayam petelur. Tim Mahasiswa Unisma ini membuat mesin pengawet telur berbasis metode pasteurisasi dan teknologi kejut listik dengan sumber tenaga photovoltaic atau tenaga surya.


Peternak ayam petelur Gondanglegi Kabupaten Malang Jawa Timur memiliki kendala berupa beberapa telur tidak langsung laku terjual melainkan harus disimpan terlebih dahulu. Selain itu, pada distributor telur sebelum ke pedagang dan konsumen perlu disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Proses penyimpanan jika dilakukan di Indonesia yang notabennya adalah negara tropis akan mudah mengalami kerusakan.


Ahli nutrisi ternak unggas sekaligus sebagai dosen pembimbing pada program Innovillage Unisma, Brahmadhita Pratama Mahardhika mengatakan, Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki suhu dan kelembaban yang tinggi. Tingginya kelembaban udara sangat erat hubungannya dengan peningkatan kadar air. Air merupakan media yang sangat baik bagi pertumbuhan segala mikroba baik mikroba yang menguntungkan maupun mikroba pathogen.


“Hal ini perlu penanganan dan manajemen penyimpanan yang baik agar telur lebih awet serta kandungan nutriennya tetap bertahan,” ujarnya.


Sementara Ketua program Innovillage Egg Pasturize Electric Field Unisma, Nizhamuddin menjelaskan, rantai pasok telur dari kandang menuju konsumen sangat panjang dan rentan terhadap penurunan kualitas. Hal itu sangat merugikan konsumen telur. Telur sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia karena kandungan protein dalam telur lengkap dan seimbang dengan harga yang relative terjangkau.


“Maka dari itu tim innovillage ini membuat sebuah inovasi mesin pengawet telur dengan prinsip pasturisasi kejut listrik dengan memanfaatkan cairan daun sirih yang berfungsi sebagai antibakteria,” terangnya.


Menurutnya, mesin egg pasturize electric field yang dikerjakan oleh tim mahasiswa Unisma ini dirancang agar hemat energi, maka dari itu dilengkapi dengan photovoltaic atau panel surya yang dapat memanfaatkan tenaga matahari sebagai sumber listrik penggerak mesin tersebut. Mesin tersebut dapat menguapkan air rendaman daun sirih sebagai antibakteri untuk menutupi pori-pori pada cangkang telur sebagai sumber pencemaran mikroba pathogen pada telur.


“Selain dengan cara peguapan mesin ini juga dilengkapi dengan pulse electric field yaitu sistem kejut listrik pada bagian penyimpan telur. Dengan upaya ini diharapkan telur menjadi lebih awet dan kandungan gizinya tetap terjaga,” jelasnya.


Kehadiran tim mahasiswa Unisma ini sangat direspons baik oleh masyarakat, terlebih saat mendeseminasikan hasill sosioprojectnya. Masyarakat sangat antusias dan langsung mempraktekan pada telur ayam yang mereka miliki secara bersamaan. Teknologi ini sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat yang memiliki usaha UMKM pada bidang makanan yang berbahan dasar telur.