• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pendidikan

Wapres RI Apresiasi Unisma Jadi Pelopor Toleransi dan Moderasi Beragama

Wapres RI Apresiasi Unisma Jadi Pelopor Toleransi dan Moderasi Beragama
Wapres RI KH Maruf Amin bersama Rektor Unisma Prof Maskuri saat hendak mengisi kuliah umum di Auditorium Prof Dr KH M Tholchah Hasan Gedung Al-Asyari Unisma. (Foto: NOJ/ ISt)
Wapres RI KH Maruf Amin bersama Rektor Unisma Prof Maskuri saat hendak mengisi kuliah umum di Auditorium Prof Dr KH M Tholchah Hasan Gedung Al-Asyari Unisma. (Foto: NOJ/ ISt)

Malang, NU Online Jatim

Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin mengisi acara kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma), Jumat (19/01/2024) lalu. Dalam kesempatan itu, Kiai Ma’ruf Amin mengapresiasi kiprah Unisma sebagai kampus pelopor toleransi dan moderasi beragama.

 

“Kami menyampaikan perasaan bangga kepada Unisma yang dipercaya Kementerian Agama sebagai kampus proyek percontohan dalam moderasi beragama,” katanya dilansir suarantb.com, Ahad (21/01/2024).

 

Kiai Ma’ruf Amin juga menyampaikan pesan agar seluruh komponen bangsa merawat toleransi, kerukunan, persatuan, dan harmoni sosial sebagai ciri Indonesia di dunia internasional. “Pengalaman Indonesia dalam melaksanakan moderasi beragama telah menjadi referensi dunia dalam mengelola perbedaan dan keragaman di tingkat global,” ucapnya.

 

Menurutnya, perbedaan merupakan keniscayaan. Para pendiri bangsa Indonesia, telah berhasil merekatkan kemajemukan ini dengan UUD 1945 dan Pancasila. Kebhinekaan tidak semestinya menjadi perpecahan. Tetapi menjadi modal untuk maju.

 

“Syaratnya, harus cinta Tanah Air. Kecintaan ini harus dirawat dan dikelola sehingga menjadi kekuatan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

 

Kiai Ma’ruf Amin menekankan akan urgensi moderasi beragama. Konsep ini hendaknya menjadi dasar dalam pembinaan mental maupun karakter keagamaan. Sehingga tidak terjebak pada paham-paham sekuler, liberal maupun radikal.

 

Pada dasarnya, kata Ma’ruf Amin, moderasi beragama menjadi simbol keseimbangan antara kehidupan beragama dan bernegara. Sehingga tercipta toleransi kerukunan di seluruh aspek kehidupan.

 

“Moderasi beragama adalah perisai untuk menolak pendekatan sekuler. Yang memisahkan agama dengan negara,” terangnya.

 

Ia menambahkan, moderasi beragama juga menciptakan harmonisasi tanpa mendiskriminasi atau mengabaikan salah satu agama. Konsep moderasi beragama sejalan dengan konsep Islam wasathiyah. Yang mengajarkan untuk menghindari ekstremitas dan mengajarkan konsep hidup yang seimbang.

 

Menurutnya, NU telah memposisikan cara berpikirnya sebagai organisasi moderat. Cara berpikir NU tawasuth. Artinya tengah-tengah. Moderat. Tidak liberal, tidak radikal atau tekstual. “Dengan konsep itu, maka Unisma akan melahirkan orang-orang yang al mutafaqqih fiddin. Yang menguasai masalah keagamaan” ungkapnya.

 

“Karena keadaan kita dinamis terus. Banyak masalah yang tidak terjadi di masa lalu, tapi terjadi di masa kini. Semoga Unisma mampu menciptakan lulusan terbaik. Calon pemimpin Bumi Pertiwi,” imbuhnya.

 

Diketahui, dalam acara yang digelar di Auditorium Prof Dr KH M Tholchah Hasan Gedung Al-Asy’ari Unisma itu, Wapres RI KH Ma’ruf Amin menyampaikan kuliah umum dengan tema ‘Quo Vadis Moderasi Beragama Dalam Bingkai Merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Peradaban Dunia’.


Pendidikan Terbaru