• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pustaka

Film Merindu Cahaya De Amstel, Perjalanan Spiritual Menemukan Kebenaran

Film Merindu Cahaya De Amstel, Perjalanan Spiritual Menemukan Kebenaran
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Diangkat dari kisah nyata seorang muallaf, film berjudul ‘Merindu Cahaya de Amstel’ menceritakan perjalanan seorang gadis bernama Marien Veenhoven yang mengubah namanya menjadi Khadijah Veenhoven setelah masuk Islam.


Dirinya menemukan Islam sebagai pilihan terbaik untuk pulang dan melanjutkan kehidupan, "Dulu hidupku bebas sekali, semua hal buruk pernah kucoba, tapi apa pun yang terjadi padaku, aku yakin bahwa memeluk Islam adalah keputusan terbaik dalam hidupku."


Film Merindu Cahaya de Amstel disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu yang merupakan adaptasi dari novel karya Arumi Ekowati.


Selain itu, film yang dirilis pertama kali pada tanggal 20 Januari 2022 tersebut turut dibintangi oleh aktor dan aktris ternama seperti Amanda Rawles (Khadijah), Bryan Domani (Nicholas), Rachel Amanda (Kamala), Oki Setiana Dewi, dan lain sebagainya.


Dengan menampilkan visualisasi yang menarik berlatar belakang Negeri Belanda, kehidupan tokoh utama 'Khadijah' sangat mencerminkan nilai-nilai Islami di tengah masyarakat yang menganut agama non-muslim, seperti wajahnya yang selalu lekat dengan senyuman, yakni cerminan dari karakter Nabi Muhammad SAW.


Diketahui, Rasulullah  selalu tersenyum dan bersikap lemah lembut, menjaga tangan untuk tidak bersentuhan ketika bertemu dengan yang bukan mahramnya, yang notabennya kehidupan bebas dalam film tersebut menggambarkan pelukan sebagai salam pertemuan.


Melalui alur ceritanya, penonton diajak menyadari dan merenungi kembali tentang keindahan Islam serta keagungan Allah SWT dengan seluruh sifatnya, termasuk Maha Pemaaf dan Pengampun. Bahwa Allah akan mengampuni seburuk apa pun masa lalu hamba-Nya; dan tangan-Nya akan selalu terbuka untuk menerima taubat setiap manusia.


Selain sarat dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, film Merindu Cahaya de Amstel tidak akan membuat penontonnya bosan. Sebab terdapat aspek lain yang tidak kalah seru. Katakan saja kisah persahabatannya dengan Kamala, gadis asal Indonesia yang menempuh pendidikan di negara tersebut, juga kisah percintaan segitiganya antara kamala dan Nicholas, lelaki non-muslim yang pada akhirnya mengikrarkan syahadat untuk memeluk Agama Islam.


Khadijah, dalam salah satu dialognya di film tersebut menyampaikan tentang takdir, "Setiap pertemuan dan cinta yang datang, pergi, lalu berlabuh dalam hidup kita adalah takdir terbaik dari Allah."


Kegigihan Khadijah mempertahankan keyakinannya memilih Islam yang tidak disambut baik oleh keluarganya menjadikan film tersebut layak ditonton sebagai upaya meningkatkan keimanan  dan rasa syukur, bahwa di luar sana banyak yang harus berjuang demi mendapatkan Islam, yang tentunya tidak semudah kita yang sedari awal mendapat kenikmatan untuk terlahir di keluarga yang sejak awal sudah beragama Islam.


Judul Film : Merindu Cahaya de Amstel
Tahun dirilis : 2022
Sutradara : Hadrah Daeng Ratu
Produser: Oswin Bonifanz, Yoen K
Penulis Naskah: Benni Setiawan
Peresensi : Rahma Salsabila (Anggota Lembaga Jurnalistik PC IPPNU Kabupaten Pasuruan)


Editor:

Pustaka Terbaru