• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 24 Juni 2024

Pustaka

Menilik Pemikiran Keislaman Bung Karno

Menilik Pemikiran Keislaman Bung Karno
Buku Islam Sontoloyo karya Ir Soekarno. (Foto: NOJ/ IStimewa)
Buku Islam Sontoloyo karya Ir Soekarno. (Foto: NOJ/ IStimewa)

Siapa yang tidak kenal dengan Ir Soekarno. Presiden pertama Indonesia ini tidak hanya familiar untuk masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat dunia. Selain sebagai sosok proklamator, Bung Karno sapaan akrabnya, juga punya perhatian yang cukup serius tentang studi Islam. Salah satu pemikiran Bung Karno tentang Islam dapat dilacak dalam buku ‘Islam Sontoloyo’.

 

Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan-tulisan Bung Karno tentang Islam, yang dari aspek judul terlihat sangat provokatif. Pemikiran-pemikiran Bung Karno yang progresif dalam buku tersebut mendapat respons keras dari Muhammad Natsir.

 

Istilah Islam Sontoloyo sendiri keluar dari Bung Karno karena ia melihat fenomene beragama yang tidak sehat. Salah satunya ia melihat guru ngaji yang memanipulasi ajaran agama, dimana seorang santri ia nikahi atas dasar agar boleh bertatap muka dengannya. Ada beberapa kasus lain yang juga ditemui sehingga membuatnya jengkel dan menyebut Islam Sontoloyo.

 

Bacaan Bung Karno tidak perlu diragukan, sangat luas berkat kegemarannya membaca buku. Namun perlu dicatat, Bung Karno bukanlah seorang santri, yang mana pada umumnya santri yang rujukannya kitab kuning.

 

Bung Karno tidak bisa berbahasa Arab, oleh karenanya dalam buku ini Bung Karno menyatakan keinginannya untuk membaca kitab hadist Imam Bukhari dan Imam Muslim yang sudah diterjemah ke Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Bung Karno tahu hadist Bukhari dan Muslim adalah hadist yang shahih. Meski juga Bung Karno tahu di dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim juga tersimpan hadist dhaif.

 

Pemikiran-pemikiran yang progresif Bung Karno melahirkan stigma bahwa Bung Karno anti fikih. Secara tegas ia membantah anggapan tersebut di buku Islam Sontoloyo ini. Ia tidak anti fikih, ia hanya anti dengan orang yang mendasarkan Islam pada fikih saja. Bung Karno menyajikan sudut pandang lain dalam pemikiran Islam, termasuk saat menilai Turki era Mustafa Kemal Ataturk.

 

Bung Karno dengan luasnya bacaan dan jaringannya ke Turki meyakini pemisahan agama dan negara bukan untuk merusak agama, melainkan untuk memperkuat agama. Karena jika agama diatur oleh pemerintah akan membuat hukuman yang seenaknya saja oleh raja-raja.

 

Identitas Buku:

Judul buku: Islam Sontoloyo
Penulis: Ir. Soekarno
Penerbit: Sega Arsy
Tahun terbit: 2015
Tebal: 208 halaman
ISBN: 979-602-8635-20-5
Peresensi: Boy Ardiansyah, guru MI Miftahul Ulum Balongmacekan dan SMP Unggulan Al-Hidayah, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.


Pustaka Terbaru