• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pustaka

Menahbiskan Kiai sebagai Teladan Banyak Kalangan

Menahbiskan Kiai sebagai Teladan Banyak Kalangan
Mayoritas kiai memiliki kelebihan yang salah satunya adalah mampu menjadi rujukan banyak kalangan. (Foto: NOJ/ISt)
Mayoritas kiai memiliki kelebihan yang salah satunya adalah mampu menjadi rujukan banyak kalangan. (Foto: NOJ/ISt)

Buku 'Kiai Gado-gado Kisah, Kiprah Perjuangan dan Teladan' merupakan sebuah karya yang memuat beberapa kisah kiai teladan yang masyhur pada masanya. Istilah gado-gado bermula dari beragamnya cerita dan keunikan yang dialami masing-masing tokoh. 


Karya yang baru saja terbit Oktober 2022 ini merupakan hasil coretan seorang akademisi yang bergelut di bidang kepenulisan sejak puluhan tahun silam. Sebelumnya, beberapa buku non fiksi seperti Sejarah Pendidikan Islam Nusantara, Membaca Pendidikan Indonesia dan buku-buku lain sudah banyak diterbitkan. 


Dengan tebal 196 halaman, buku ini dibagi menjadi dua bagian. Dikemas dengan menggunakan gaya feature yang renyah yang berdasarkan literatur dari berbagai sumber yang diolah dengan bahasa khas penulis tanpa mengurangi makna yang ada.


Dikisahkan, KH Sumanan Hidayat, seorang kiai paruh baya asal Kecamatan Nggrogot Kabupaten Nganjuk yang memiliki sikap tenang dengan selera humor yang tinggi. Pak Manan merupakan Alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel dan Pesantren Al-Islah Bandar Kota Kediri yang aktif dibeberapa organisasi. Mulai dari ketua senat mahasiswa hingga Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota setempat.


Saat ini, Pak Manan aktif dalam dunia pendidikan dan kegiatan sosial. Selain menjadi pembina ruhani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kediri, juga mengelola Pesantren Nurul Islah, pengajar di Universitas Islam Kendiri (Uniska) dan beberapa lembaga pendidikan lain. Menariknya, berbekal ilmu dan pengalaman yang dimiliki, dirinya berhasil mendirikan pesantren gado-gado.


Ya, disebut pesantren gado-gado karena memiliki santri dari berbagai macam belakang. Mulai dari santri berkebutuhan khusus, korban broken home, mantan pelaku free sex, pecandu narkoba hingga penikmat minuman keras. Kisah beberapa santri pun diuraikan dengan runut dalam buku ini.


Memang berat, namun semuanya dijalani dengan ikhlas. "Saya dan istri sudah berkomitmen untuk tidak membuat proposal bagi kebutuhan mereka semua, meskipun dana untuk yatim berseliweran di luar sana. Salah satu kepala daerah, pernah hendak menyumbangkan 100 juta untuk pondok tapi saya tolak dengan halus, bukan apa-apa, orang seperti saya tidak bisa membuat SPJ-nya," ungkap Pak Manan sembari terkekeh. (Hal: 113) 


Meskipun kualitas gambar sebagai pelengkap tulisan kurang menarik dengan tampilan hitam-putih, namun kisah-kisah di dalamnya patut menjadi inspirasi bagi umat Islam. Bahwa, tidak perlu menunda kebaikan karena bisa dimulai dari hal kecil sesuai kadar kemampuan. 

 

Identitas Buku
Judul Buku: Kiai Gado-gado Kisah, Kiprah Perjuangan dan Teladan
Penulis: Mukani
Penerbit: Nous Pustaka Utama
Tahun Terbit: Oktober 2022
Peresensi: Risalatul Mu'awanah, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang.


Editor:

Pustaka Terbaru