• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Rehat

8 Peristiwa Penting di Bulan Rajab

8 Peristiwa Penting di Bulan Rajab
Peringatan hari lahir NU di Metro, Lampung. (Foto: NOJ/NU Network)
Peringatan hari lahir NU di Metro, Lampung. (Foto: NOJ/NU Network)

Sangat beralasan kalau kemudian umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin memperingati secara khusus kehadiran bulan Rajab. Karena di dalamnya terdapat sejumlah peristiwa penting yang memang layak diperingati dan rayakan. 
 

Setidaknya ada 8 (delapan) peristiwa penting yang menjadi pembenar agar Rajab tidak dilewati begitu saja. Bahkan aneka ritual dan pesta juga layak diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan kepada bulan Rajab yang demikian istimewa dengan beragam peristiwa.
 

Dan berikut aneka kejadian tersebut:
 

1. Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad pada bulan Rajab. Setelah mengandung selama sembilan bulan, pada bulan Rabi’ul Awwal, Sayyidah Aminah melahirkan makhluk yang paling mulia, baginda Nabi agung Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Kelahirannya adalah rahmat yang Allah hadiahkan kepada alam semesta.   
 

2. Pada 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj, salah satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Mengenai mukjizat agung ini, penting untuk digarisbawahi bahwa maksud dan tujuan Isra’ dan Mi’raj bukan berarti Allah di atas lalu Rasulullah diperintah untuk naik ke atas untuk sowan bertemu dan menghadap Allah. Bukan seperti itu yang dimaksud dengan mukjizat yang luar biasa ini. 
 

Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah menegaskan bahwa Allah Maha Suci dari tempat dan arah. Dia ada namun keberadaan-Nya tidak membutuhkan pada tempat dan arah. Dia ada tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah, dan setelah menciptakan keduanya, Dia tidak berubah, tetap ada tanpa tempat dan arah. 
 

Maksud dan tujuan Isra’ dan Mi’raj adalah memuliakan Rasulullah, memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban dan tanda kekuasaan Allah dan menerima perintah shalat di tempat yang sangat mulia dan tidak pernah satu kali pun dilakukan maksiat di dalamnya.   
 

3. Pada hari kesepuluh bulan Rajab tahun 9 H, terjadi Perang Tabuk.
 

4. Pada bulan Rajab tahun 9 H, An-Najasyi, Raja Al-Habasyah tutup usia dalam keadaan muslim.
 

5. Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun dan dimakamkan di Mesir.   
 

6. Pada bulan Rajab tahun 101 H, khalifah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz meninggal dalam usia 39 tahun.
 

7. Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. 
 

Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang. Akan tetapi yang mula-mula dilakukan adalah mempersatukan umat Islam dalam satu ikatan aqidah yang benar, yaitu aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Kesatuan aqidah akan melahirkan kesatuan hati. Kesatuan hati antarumat Islam adalah kekuatan dahsyat yang tidak terkalahkan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, dengan memerintahkan setiap muadzdzin di semua wilayah yang dikuasai untuk mengumandangkan aqidah Asy'ariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan shubuh.   
 

8. Pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jam’iyah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermazhab dalam beragama.
 

Dengan demikian, cukup beralasan kalau kemudian saat memasuki bulan Rajab, umat Islam dan Nahdliyin menggelar aneka perayaan. Hal tersebut sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan atas aneka peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang bertepatan dengan bulan Rajab.


Rehat Terbaru