• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Buka Puasa Penuh Haru di Kereta Cepat menuju Madinah

Buka Puasa Penuh Haru di Kereta Cepat menuju Madinah
Kereta cepat dari bandara Jeddah menuju Kota Madinah. (Foto: NOJ/ Syaifullah)
Kereta cepat dari bandara Jeddah menuju Kota Madinah. (Foto: NOJ/ Syaifullah)

Jeddah, NU Online Jatim

Seperti dikisahkan sebelumnya, banyak jamaah umrah yang lebih memilih mempertahankan puasa saat di pesawat. Bagi mereka, puasa Ramadhan tidak dapat ada pembandingnya. Karena itu, kalau memang tidak karena terpaksa dan dibenarkan, maka sebaiknya puasa Ramadhan dijalankan hingga tuntas, yakni kala adzan Maghrib bergema.


Hal itu juga yang berlaku bagi sebagian besar penumpang pesawat Saudi yang melakukan perjalanan dari bandara internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten menuju Jeddah pada Jumat (25/03/2023). Walau harus menambah waktu berbuka menjadi 4 jam, mereka tetap bersikukuh untuk tidak membatalkan puasa alias mokel.


Saat tiba di bandara internasional Jeddah, waktu masih menunjukkan pukul 4 sore waktu setempat. Dan perjalanan dilanjutkan dengan menaiki kereta listrik dari bandara menuju stasiun kereta api di Jeddah menuju Madinah.


Sembari menunggu koper, beberapa jamaah melaksanakan shalat jamak ta'khir shalat Dhuhur ke Ashar. Nuansa Maghrib juga tampak terasa di stasiun tersebut dengan antara lain dibagikannya menu takjil. Ada makanan dan minuman dalam kemasan yang dibungkus rapi, sehingga dapat ditenteng selama perjalanan. Beberapa orang menawarkan paket tersebut secara cuma-cuma. Kalau sedang beruntung, tidak sedikit yang bisa menerima lebih dari satu paket.


Perjalanan menuju Madinah kali ini tidak menggunakan bus yang jarak tempuhnya bisa sampai 5 jam. Dengan kereta cepat yang disediakan pemerintah setempat, hanya perlu 2 jam saja dari bandara internasional Jeddah menuju Kota Madinah.


Nah, keseruan pecah saat tiba waktu Maghrib. Penumpang bersuka cita karena bisa berbuka di kereta keren ini. Belum lagi waktu yang diperlukan untuk puasa demikian istimewa dan heroik, sekitar 18 jam!


Benar kata KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, bahwa lauk terbaik dan paling nikmat adalah saat benar-benar lapar. Dengan tidak makan sejak jam 5 pagi hingga 10 malam, maka menu sederhana saja sudah demikian nikmat.


"Alhamdulillah, diberikan kekuatan untuk menjaga puasa hingga tidak sampai batal," kata salah seorang jamaah dengan muka sumringah.


Setelah menyantap aneka menu yang ada, sebagian besar lebih memilih tidur selama perjalanan. Layanan kereta yang demikian canggih dan nyaris tanpa hentakan saat perjalanan, membuat penumpang mengisi perjalanan untuk melepas penat. Apalagi perut mereka telah terisi menu tambahan maupun utama yang disediakan penyelenggara travel umrah.


Perjalanan selama 2 jam tidak terlampau dirasakan. Dan mereka segera bersiap melaksanakan shalat Maghrib dan Isya di Madinah, bahkan bisa langsung menggelar shalat Tarawih di Masjid Nabawi.


Rehat Terbaru