Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Prof Dr H Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo yang kemudian akrab disapa Buya Hamka merupakan ulama besar dari Muhammadiyah. Ia juga dikenal gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu sangat layak bila pada 7 November 2011 ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Hamka dalam sejarahnya, sangat dekat dengan KH Idham Chalid yang pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kisah hidup yang penuh inspiratif Buya Hamka telah difilmkan dan tayang sejak tanggal 19 April 2023 di bioskop. Diketahui film ini sudah mulai digarap sejak tahun 2014 silam, saat ini yang sudah tayang adalah volume 1 dari total 3 volume.
Pada volume 1, Buya Hamka yang diperankan oleh Vino G. Bastian dikisahkan sebagai seorang ulama muda yang hari-harinya sibuk dengan berdakwah dan menulis. Karir Buya Hamka melejit ketika menjadi pemimpin redaksi majalah Panji Masyarakat di Medan.
Awalnya tawaran menjadi pemimpin redaksi tidak ia gumbris karena tidak mau meninggalkan keluarganya dan Muhammadiyah Makassar. Namun sang istri Siti Raham yang diperankan oleh Laudya Cynthia Bella menjadi sosok kunci yang mendorong Buya Hamka untuk mengambil kesempatan menjadi pemimpin redaksi majalah Panji Masyarakat.
Buya Hamka pun sukses memimpin majalah Panji Masyarakat hingga menjadi majalah nomor satu kala itu. Tentu kesuksesannya tidak diraih dengan mudah, gangguan dari penjajah Belanda seperti alat-alat ketik dirampas penjajah dialami oleh Buya Hamka. Namun hal tersebut tidak menyurutkan komitmen Buya Hamka untuk menyuarakan suara masyarakat Indonesia melalui majalah.
Masuk penjajahan Jepang, majalah yang dipimpin Buya Hamka ditutup tidak boleh beroperasi. Buya Hamka kemudian mendapat tawaran menjadi penasihat keagamaan pihak Jepang. Sempat ragu, Buya Hamka kemudian menerima dengan dasar ingin menyelamatkan syariat Islam di bawah penjajahan Jepang.
Namun, hal itu nampaknya disalahpahami oleh masyarakat, Buya Hamka dituduh menjadi penghianat bangsa. Hingga pada akhirnya Buya Hamka diturunkan dari jabatan Ketua PP Muhammadiyah. Tidak hanya itu, teror demi teror dialami keluarga Buya Hamka, mulai dari rumahnya dilempari hingga anak-anaknya mendapat bully.
Sebagai generasi muda, harus menyempatkan waktu untuk menonton film ini. Pasalnya, Buya Hamka adalah Faunding Fathers bangsa Indonesia. Buya Hamka bukan hanya milik Muhammadiyah tetapi milik rakyat Indonesia.
Terpopuler
1
Innalillahi, Farida Mawardi Mantan Ketum IPPNU dan Pelopor CBP-KPP Wafat
2
Bupati Lukman Hakim Ditetapkan Sebagai Kasatkorcab Banser Bangkalan
3
Khutbah Jumat: 4 Penghalang Manusia Dekat dengan Allah
4
Wakil Sekretaris LTNNU Jatim Raih Doktor Kajian Jurnalisme dan Media Islam
5
Komite Hijaz: Jejak Awal Islam Nusantara di Dunia
6
Konflik Iran-Israel Memanas, Prabowo dan Gus Yahya Serukan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua