Tanamkan Idealisme, Mahasiswa UNU Blitar Bedah Film Soe Hok Gie
Kamis, 3 Februari 2022 | 14:00 WIB
Ika Nur Fitriani
Kontributor
Blitar, NU Online Jatim
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bhanu Tirta Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar menggelar diskusi dan bedah film ‘Soe Hok Gie’. Kegiatan ini dipusatkan di Warung Kopi Aroma, Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Rabu (02/02/2022).
Kegiatan ini menghadirkan Sekretaris Jenderal Forum Mahasiswa Fisika (Formasi) Jatim Muhammad Khafin Zubaidi, Ketua Demisioner LPM Freedom Universitas Islam Blitar (Unisba) Thoha Ma’ruf, dan Purry Agisti dari SMA Negeri 1 Garum, Blitar.
Muhammad Khafin Zubaidi mengungkapkan, tokoh ‘Soe Hok Gie’ merupakan sosok yang dapat dijadikan motivator untuk mahasiswa saat ini, termasuk sikap kritis yang dimilikinya dalam menghadapi suatu permasalahan.
“Sosoknya juga pemberani dan paling lantang untuk membela kebenaran,” ujar Khafin.
Disebutkan, bahwa sikap idealisme Soe Hok Gie memberikan banyak pelajaran berharga bagi mahasiswa dan pemuda dalam bergerak di sebuah organisasi atau masyarakat.
“Seperti berkumpul tanpa membedakan latar belakang kalangan tertentu, serta mengkritik tanpa harus membenci,” jelas Khafin.
Sementara itu, Thoha Ma’ruf menyebutkan, bahwa ‘Soe Hok Gie’ ibarat oase di tengah padang pasir yang jarang sekali ditemukan. Menurutnya, Soe Hok Gie juga rajin menulis catatan harian.
“Dan hal ini patut di contoh bahwa secarik kertas itu sangat berarti,” ungkap Ma’ruf.
Ia menambahkan, bahwa tulisan-tulisan Soe Hok Gie banyak menginspirasi mahasiswa, hingga catatan tersebut diterbitkan dalam bentuk buku. Tak cukup itu, dapat dikatakan ia menjadi role model mahasiswa dalam menghadapi problem kehidupan.
“Artinya, hal sepele seperti menulis di kertas bisa menjadi hal yang luar biasa. Maka dari itu, dengan tulisan kita dapat meninggalkan jejak kebaikan dan bisa menginspirasi untuk generasi berikutnya,” tutur Ma’ruf.
Menurutnya, dengan menonton film ‘Soe Hok Gie’ merupakan bagian dari ‘jalan pintas’ untuk mempelajari sejarah. Apalagi sudah ditekankan oleh Presiden Soekarno kala itu dengan ‘Jasmerah’ atau jangan sekali-kali melupakan sejarah.
“Sebab, dengan sejarah manusia bisa mengambil hikmah dan pembelajaran agar kesalahan masa lalu yang merugikan bangsa serta negara tidak terulang kembali,” tandasnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa, tetapi juga siswa SMA sederajat. Hal tersebut dengan harapan kegiatan tersebut mampu membangun sikap kritis serta idealisme yang tinggi sejak dini.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua