• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Mendapat Kesempatan Umrah Ramadhan lewat Wasilah Sandal Lily

Mendapat Kesempatan Umrah Ramadhan lewat Wasilah Sandal Lily
Wasilah untuk dapat melaksanakan ibadah umrah bisa diraih dengan hal sederhana. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Wasilah untuk dapat melaksanakan ibadah umrah bisa diraih dengan hal sederhana. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Makkah, NU Online Jatim

Banyak cara yang akhirnya mengantarkan seseorang untuk meraih yang diharapkan. Bisa saja untuk menggapainya jauh dari perkiraan, namun akhirnya dapat terwujud. Seperti mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah umrah di bulan Ramadhan tahun ini.


Di samping sejumlah ikhtiar yang dilakukan, namun pengalaman penulis barang kali dapat menjadi refleksi bagi semua. Bahwa peluang sekecil apapun hendaknya terus diupayakan, karena tidak ada yang tahu dari hal apakah harapan dapat terwujud.


Saat melakukan ibadah umrah beberapa bulan lalu, KH Farmadi Hasyim memberikan pesan sekaligus mengirimkan video. Dirinya memberikan kabar kalau pemberian penulis beberapa waktu lalu berupa sandal Lily telah dibawa serta melaksanakan ibadah umrah.


“Sandal yang kamu berikan tempo hari saya bawa umrah,” katanya lewat pembicaraan WhatsApp.


Selanjutnya, Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Timur ini menjelaskan bahwa sandal tersebut tidak dibawa serta ke Tanah Air, melainkan dibiarkan di tempat sandal yang ada di kawasan Masjidil Haram.


Awalnya penulis isykal dan heran sekaligus agak janggal dengan yang dilakukan. Ada kesan bahwa sang senior kurang menghargai pemberian. Sehingga terbesik dalam pikiran bahwa mungkin juga sandal yang diberikan karena harganya yang tidak terlalu mahal.


Namun, sejurus kemudian dia menjelaskan bahwa apa yang dilakukan sebenarnya adalah berdasarkan keyakinan. Yakni dari keterangan sejumlah gurunya agar segera mendapatkan panggilan ke Tanah Suci adalah dengan cara tersebut. 


“Caranya begitu, sandalnya saya taruh di Masjidil Haram dengan harapan kamu bisa segera berangkat juga ke Tanah Suci,” terang kandidat doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.


Setelah mendapat keterangan tersebut, penulis kemudian melakukan refleksi diri terkait keterpanggilan saat di bulan Ramadhan untuk melakukan umrah. Sebuah panggilan yang jauh dari rencana karena dengan berbagai kendala.


Alasan pertama, adalah karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk berangkat umrah, apalagi saat Ramadhan. Karenanya, beberapa persiapan dilakukan antara lain dengan melakukan pengecekan kesehatan ke Puskesmas. Radang tenggorokan yang merupakan penyakit kambuhan ternyata menyerang jelang keberangkatan.


Sedangkan kedua adalah soal biaya yang tidak ringan. Terutama kala Ramadhan seperti sekarang, pihak travel menaikkan ongkos hingga puluhan juta rupiah. Belum lagi persiapan untuk berangkat dan menyambut tamu yang datang, tentunya juga membutuhkan biaya yang tidak murah. Kendati hal ini bukan kewajiban, namun sebagian kalangan sudah menjadikan hal tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan saat pulang dari ibadah umrah.


Tentu saja, masih banyak faktor yang menjadikan seseorang mendapatkan panggilan untuk umrah, khususnya saat bulan Ramadhan. Namun demikian, hendaknya tidak mengecilkan faktor apapun yang nantinya dapat menjadikan penyebab atau wasilah untuk berangkat umrah.


Berbagai kalangan memberikan keterangan agar tidak menafikan kemungkinan yang terkesan sederhana sekalipun. Karena segala kemungkinan akan ada, termasuk doa dan dukungan banyak kalangan. Segala kemungkinan akan terjadi, bergantung kepada panggilan Allah SWT untuk dapat melaksanakan ibadah umrah di bulan Ramadhan. Demikian pula kejadian istimewa lain yang jauh dari kalkulasi manusia secara normal. Subhanallah.


Rehat Terbaru