• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Menyempatkan Berdoa di Tempat Mustajabah, Hijir Ismail

Menyempatkan Berdoa di Tempat Mustajabah, Hijir Ismail
Hijir Ismail menjadi salah satu tempat mustajabah yang diburu jamaah saat di Ka'bah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Hijir Ismail menjadi salah satu tempat mustajabah yang diburu jamaah saat di Ka'bah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Makkah, NU Online Jatim

Terdapat banyak tempat mustajabah saat di Makkah dan Madinah. Dan salah satunya adalah Hijir Ismail yang demikian diburu oleh jamaah umrah. Hal yang sama juga dapat disaksikan di keadaan apa saja, terutama ketika musim haji. Jamaah dapat dipastikan berebut untuk bisa ada di tempat ini serta berdoa karena diyakini segera diijabah oleh Allah SWT.


Perlu diketahui bahwa di area sekitar Ka’bah, ada bangunan seperti pagar setengah lingkaran yang ada di sebelah utara kiblat shalat umat Islam itu. Area dalam lingkaran pagar setinggi 1,3 meter dan panjang kurang lebih 21,5 meter tersebutlah yang dinamakan sebagai Hijir Ismail. 


Sebagaimana dilansir NU Online, tempat ini menjadi salah satu lokasi favorit jamaah yang tengah berada di Masjidil Haram karena penuh berkah dan mustajabnya doa yang dipanjatkan di dalamnya. Dan saat pandemi Covid-19, Hijir Ismail menjadi salah satu tempat yang tidak lagi bisa bebas diakses dan disentuh oleh jamaah selain situs lain seperti Ka’bah itu sendiri, Hajar Aswad, dan Multazam (dinding antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah). 


Pada kondisi normal, ribuan jamaah akan berebut untuk masuk ke Hijir Ismail melalui dua pintu yang ada di sebelah timur dan barat. Mereka rela berdesak-desakan untuk dapat masuk dan melaksanakan shalat serta berdoa di dalamnya. Ketika berada di dalamnya, terkadang sulit untuk dapat melakukan shalat secara sempurna. Saat rukuk dan sujud, bisa dipastikan tidak bisa leluasa karena kapasitas jamaah yang membludak dan dibatasinya waktu karena banyaknya jamaah lain yang menunggu. Sebagian dari Hijir Ismail sendiri merupakan bagian dari Ka'bah. Sehingga masuk ke dalamnya sama saja seperti berada di dalam Ka’bah. 


Dikisahkan ketika Siti Aisyah ingin masuk ke dalam Ka’bah, Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Daud: Sayyidah Aisyah berkata: Aku sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan shalat di dalamnya. Rasulullah  membawa Siti Aisyah ke dalam Hijir Ismail dan berkata: Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin shalat di dalam Ka’bah, karena termasuk sebagian dari Ka’bah


Berbagai riwayat menyebutkan bahwa awal adanya Hijir Ismail adalah bekas kamar Ismail bersama ibunya, Siti Hajar. Tempat yang awalnya hanya pondasi batu dan ditutup atapnya dengan dedaunan ini menjadi lokasi Ismail dan Siti Hajar beristirahat. Pada tahun 606 Masehi, Kaum Quraisy melakukan pemugaran Ka’bah ketika Nabi Muhammad berumur 35 tahun. Karena kekurangan biaya untuk memugar, akhirnya tembok sisi barat dan timur dikurangi sekitar 3 meter. Pengurangan dinding Ka'bah ini secara otomatis menambah luas Hijir Ismail dari yang awalnya 5,5 meter menjadi 8,5 meter. 


Kisah ini juga tersebut dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Aisyah: Tahukah engkau bahwa ketika kaummu membangun Ka’bah, mereka telah mengurangi dasar-dasar yang dibangun Nabi Ibrahim


Adapun keutamaan beribadah di dalam Hijir Ismail di antaranya adalah adanya sejumlah malaikat yang berada di pintu masuk. Para malaikat ini selalu mengatakan kepada setiap orang yang masuk dan shalat dua rakaat di Hijir Ismail bahwa mereka telah diampuni dosa-dosanya.

 

Saat penulis melakukan tawaf, memang lokasi tersebut tidak pernah sepi. Sejumlah jamaah rela berdesakan demi untuk mendapat kepastian agar dapat memasuki kawasan Hijir Ismail. Beragam pinta dan permohonan tentu saja telah disiapkan sembari menunggu dipersilakan petugas keamanan setempat untuk memasuki lokasi yang ada. Tidak henti-hentinya kalimat talbiyah dilantunkan sembari menunggu dan berharap diberikan kemudahan.


Bagi jamaah yang hendak melakukan shalat dan berdoa di Hijir Ismail disarankan memang merapat lebih awal dari kegiatan tawaf yang dilakukan. Atau langsung mendekati bangunan usai melaksanakan tawaf dan bergabung dengan jamaah lainnya. Disarankan untuk tertib dan menghindari mendorong jamaah lain, apalagi tidak sedikit dari mereka yang berlawanan jenis.


Rehat Terbaru