• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Rehat

Sepenggal Kisah Betapa Dahsyatnya Sedekah

Sepenggal Kisah Betapa Dahsyatnya Sedekah
Banyak kisah inspiratif yang membernarkan bahwa sedekah demikian bermanfaat bagi diri, apalagi kalangan lain. (Foto: NOJ/PKr)
Banyak kisah inspiratif yang membernarkan bahwa sedekah demikian bermanfaat bagi diri, apalagi kalangan lain. (Foto: NOJ/PKr)

Di tengah semakin merebaknya musibah di negeri ini, ada baiknya umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama peduli. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan turut berempati, simpati, bahkan memberikan donasi demi membantu mereka yang tertimpa musibah dengan sedekah. Dan berikut ini adalah salah satu kisah bagaimana dahsyatnya memberikan sedekah.


Bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sedekah dapat menolak balak(mara bahaya) dan menjadikan umur panjang." Dan kisah berikut dapat dijadikan pembelajaran bahwa pesan Nabi Muhammad SAW tersebut memiliki relevansi.


Pada zaman Nabi Sulaiman AS, hidup seorang laki-laki yang mempunyai pohon besar di samping rumahnya. Di atas pohon tersebut terdapat sarang burung yang berisi beberapa anak merpati. Kemudian istri dari laki-laki itu menyuruhnya memanjat pohon besar itu dan mengambil anak merpati untuk dijadikan makanan bagi anak-anak mereka. Laki-laki itu pun lantas melakukanya. 


Selepas kejadian itu, induk merpati menghadap baginda Nabi Sulaiman AS. Sang induk menceritakan kejadian tersebut. Akhirnya Nabi Sulaiman mengundang laki-laki itu dan menyuruhnya untuk bertobat. Laki-laki itu berjanji kepada Nabi Sulaiman untuk tidak akan mengulangi perbuatannya tadi. 


Suatu ketika, si istri menyuruhnya untuk mengambil anak merpati lagi. Laki-laki itu pun berkata kepada istrinya: "Aku tidak akan melakukanya lagi. Sebab Nabi Sulaiman telah melarangku untuk berbuat yang demikian.” 


Istrinya menjawab: “Apakah kamu menyangka Nabi Sulaiman akan mempedulikan dirimu atau merpati itu? Sedangkan ia selalu sibuk dengan urusan kerajaannya.” 


Si istri tak henti-henti membujuknya agar ia mau melakukanya lagi. Hingga akhirnya ia terbujuk juga. Seperti biasanya ia memanjat pohon besar itu dan mengambil anak merpati lagi. Induk merpati kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian itu. 


Nabi Sulaiman pun menjadi marah karenanya. Kemudian memanggil dua setan, yang satu berasal dari ujung timur dan yang satunya berasal dari penjuru barat. Nabi Sulaiman AS berkata kepada dua setan itu: “Jagalah pohon besar itu. Dan ketika laki-laki itu mengulang perbuatannya mengambil anak merpati itu, raih kedua kakinya dan jatuhkan ia dari pohon itu.” Kedua setan itu pun bergegas pergi dan menjaga pohon dimaksud. Ketika merpati sudah beranak lagi, laki-laki itu segera memanjat dan meletakkan kedua kakinya pada pohon itu. 


Tiba-tiba datanglah seorang pengemis mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia menyuruh istrinya untuk memberikan sesuatu pada istrinya itu. Lantas istrinya berkata: “Aku tidak punya apa-apa.” Laki-laki itu turun dari pohon dan mengambil segenggam makanan. Lalu ia memberikanya kepada si pengemis itu. Setelah itu ia kembali memanjat pohon dan mengambil anak merpati. Setelah itu, merpati kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian tersebut kepadanya. Nabi Sulaiman bertambah marah. 


Kemudian ia memanggil kedua setan yang diberi tugas menjaga pohon itu. Nabi Sulaiman berkata pada kedua setan itu: “Kalian berdua telah mengkhianatiku!” Dua setan itupun menjawab: “Kami sama sekali tidak mengkhianatimu. Kami terus menjaga pohon itu. Hanya saja, ketika laki-laki itu memanjat pohon, datanglah seorang pengemis mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia memberikan segenggam gandum untuk pengemis itu. Saat ia kembali memanjat pohon, kami sudah bergegas untuk meraihnya. Namun tiba-tiba Allah mengutus dua malaikat. Salah satu dari mereka meraih leherku dan melemparku sampai di tempat terbitnya matahari. Sedang yang satunya lagi meraih leher sahabatku dan melemparnya sampai di tempat terbenamnya matahari.” 


Demikianlah sebuah cerita dari kitab Tanqihul Qaulil Hatsits karya Syekh Nawawi al-Bantani. Betapa sedekah dapat menjadi sebab dihindarkannya seseorang dari mara bahaya. Sementara yang disedekahkan adalah barang halal. Namun jika yang disedekahkan adalah barang yang haram, pasti akan berbuah celaka. 

 


Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik: Sungguh, di dalam neraka terdapat rumah yang disebut baitul huzni (rumah kesusahan). Allah menyediakannya untuk orang yang bersedekah dari barang yang haram.


Dengan demikian, saat saudara kita tengah dilanda aneka musibah, sudah selayaknya kita memberikan perhatian dan mengeluarkan sedekah. Di samping ini sebagai perintah agama, juga sebagai sarana meringankan beban yang tengah diderita saudara lain. Dan yang tidak kalah penting adalah juga membersihkan harta yang dimiliki karena memang ada hak yang harus diberikan kepada mereka yang serba kekurangan.


Rehat Terbaru