• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Rehat

Tradisi Weweh di Jombang Jelang Lebaran Bikin Anak Kaya Mendadak

Tradisi Weweh di Jombang Jelang Lebaran Bikin Anak Kaya Mendadak
Tradisi berbagi weweh dilakukan oleh warga Jombang jelang lebaran. (Foto: NOJ/KPs)
Tradisi berbagi weweh dilakukan oleh warga Jombang jelang lebaran. (Foto: NOJ/KPs)

Jombang, NU Online Jatim

Di sejumlah daerah, ada tradisi berbagi makanan dan bingkisan. Hal tersebut biasanya dilakukan menjelang  hari raya, seperti sepekan hingga saat malam takbir Hari Raya Idul Fitri. Dengan menggunakan motor maupun berjalan kaki, tampak anak kecil membawa bingkisan dan diantarkan ke rumah tetangga dan kerabat. 


Tradisi ini untuk di kawasan Jombang dikenal dengan istilah weweh. Awalnya, anak-anak datang ke rumah sanak saudara bahkan tetangga dengan membawa rantang lengkap dari nasi hingga sayur beserta lauknya. Dan seiring dengan perkembangan waktu dan zaman, kini telah diganti cukup ringkas dalam sekotak nasi, hingga bingkisan hari raya.


Beberapa kalangan menyebut weweh merupakan serapan dari bahasa Jawa yakni wewehono/nguwehi (baca: memberi). Weweh sendiri lumrahnya dilakukan pada malam 21 Ramadhan.


Ditinjau dari pandangan agama, weweh ini sendiri bermakna sedekah. Maka dalam weweh, wajib mengutamakan pemberian makanan kepada yang tidak mampu serta keluarga yang dituakan. Selain itu, dari segi budaya, tradisi weweh juga menjadi simbol perekat tali persaudaraan.


Weweh sebagai makna dan simbolisasi seiring berjalannya waktu sedikit banyak mengalami pergeseran. Di mana ketika dulu yang muda wewehi yang tua, maka sekarang semuanya sudah saling memberi tanpa memandang usia.


Karenanya, weweh ini mesti dimaknai sebagai penyambung silaturahim yang baik antarsesama. Bukan perkara jenis masakannya, namun yang terpenting ialah niat untuk saling berbagi dan memaafkan di Ramadhan sampai hari raya Idul Fitri.


Hingga kini, tradisi weweh masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Hanya saja mengalami gubahan dalam rangkaian pelaksanaannya. Semisal tak lagi menggunakan tempat yang disebut rantang melainkan mulai bergeser ke kotak makan atau wadah sekali pakai lainnya. Hal ini ditengarai sebab perkembangan pola pikir masyarakat yang beranjak modern, dan weweh memiliki makna yang hampir sama dengan mengirim parsel atau hampers atau keranjang hadiah. Namun parsel dan hampers umumnya lebih tepat bila ditujukan untuk rekan atau partner.


Masyarakat saat ini lebih gemar menyederhanakan segala sesuatu. Seperti dahulu apabila akan melaksanakan weweh maka seluruh keluarga berkumpul untuk masak bersama dan membuat kudapan tradisional seperti apem, namun hal tersebut kini disederhanakan dengan membeli.


 

Bonus Uang Tunai

Yang menarik, saat mengirim weweh tersebut biasanya tuan rumah akan memberikan tanda terima kasih berupa uang tunai. Dan hal ini juga yang membuat sejumlah anak mendadak kaya lantaran hasil dari mengantarkan weweh tersebut dapat mengantongi uang hingga jutaan rupiah. Karena sejatinya yang diweweh adalah para tetua yang kebanyakan memang memiliki kelapangan harta. Sehingga, saat memberi tidak semata memberikan uang, juga agar tradisi tersebut dapat terjaga.  


Tidak sedikit yang akhirnya berebut untuk mengantarkan weweh meski di tempat yang jauh. Hal tersebut karena sudah dapat membayangkan akan menerima uang terima kasih dari tuan rumah. Jumlahnya juga beragam, namun biasanya antara sepuluh ribu hingga dua puluh ribu rupiah. Bahkan kalau bertemu tuan rumah dan  sesepuh yang dermawan bisa sampai lima puluh ribu rupiah.


Begitulah tradisi weweh di kawasan Jombang. Di daerah lain ada yang menyebutnya dengan ter-ater, yakni mengantarkan bingkisan berbuka dan hari raya utamanya untuk kawasan tapal kuda. Yang pasti, sudah selayaknya kebiasaan berbagi ini dipertahankan agar terus lestari, apalagi dengan berkirim makanan khas kawasan setempat. 


Rehat Terbaru