• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Rehat

Warga NU Ingin Berpolitik? Ini Pedomannya

Warga NU Ingin Berpolitik? Ini Pedomannya
NU bukan partai politik tapi mempersilahkan warga NU secara individu untuk berpolitik (Foto:NOJ/nuonline)
NU bukan partai politik tapi mempersilahkan warga NU secara individu untuk berpolitik (Foto:NOJ/nuonline)

Dalam hitungan bulan, rakyat Indonesia akan menyambut datangnya tahun politik, tahun yang penuh dengan gegap gempita, dukung-mendukung caleg, presiden dan seterusnya. Tak ayal, sebagian warga Nahdliyyin ikut berpartisipasi demi memperjuangkan ajaran ahlussunnah wal jamaah.


Mengutip dari buku Pedoman Organisasi dan Administrasi PWNU Jawa Timur bahwa warga Nahdliyin secara personal (tidak membawa nama organisasi) dipersilahkan untuk berpolitik asalkan memperhatikan sembilan pedoman berpolitik warga NU. Berikut sembilan pedoman tersebut:


PESAN-PESAN MUKTAMAR NU KE-28 TAHUN 1989 DI KRAPYAK YOGYAKARTA TENTANG SEMBILAN PEDOMAN BERPOLITIK WARGA NU


Dengan mempertimbangkan arah pembangunan politik yang dicanangkan dalam GBHN, sebagai usaha untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan diarahkan untuk lebih memantapkan perwujudan demokrasi Pancasila, Muktamar merasa perlu memberikan pedoman kepada warga NU yang menggunakan hak-hak politiknya agar ikut mengembangkan budaya politik yang sehat dan bertanggung jawab agar dapat ikut serta menumbuhkan sikap hidup yang demokratis, konstitusional, serta membangun mekanisme musyawarah-mufakat dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi bersama, sebagai berikut:


1. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama mengandung arti keterlibatan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bemegara secara menyeluruh sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945;


2. Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah politik yang berwawasan kebangsaan dan menuju integritas bangsa dengan langkah- langkah yang senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur lahir dan batin dan dilakukan sebagai amal ibadah menuju kebahagiaan di dunia dan kehidupan di akhirat; 


3. Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah pengembangan nilai-nilai kemerdekaan yang hakiki dan demokratis, mendidik kedewasaan bangsa untuk menyadari hak, kewajiban, dan tanggung jawab untuk mencapai kemaslahatan bersama;


4. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan moral, etika, dan budaya yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, menjunjung tinggi Persatuan Indonesia, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;


5. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan kejujuran nurani dan moral agama, konstitusional, adil, sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang disepakati serta dapat mengembangkan mekanisme musyawarah dalam memecahkan masalah bersama;


6. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama dilakukan memperkokoh konsensus-konsensus nasional untuk dan dilaksanakan sesuai dengan akhlakul karimah sebagai pengamalan ajaran Islam Ahlussunah wal Jamaah;


7. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama, dengan dalih apa pun, tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan kepentingan bersama dan memecah belah persatuan;


8. Perbedaan pandangan di antara aspirasi-aspirasi politik warga NU harus tetap berjalan dalam suasana persaudaraan, tawadlu' dan saling menghargai satu sama lain, sehingga di dalam berpolitik itu tetap terjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan Nahdlatul Ulama;


9. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama menuntut adanya komunikasi kemasyarakatan timbal balik dalam pembangunan nasional untuk menciptakan iklim yang memungkinkan perkembangan organisasi kemasyarakatan yang lebih mandiri dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana masyarakat untuk berserikat, menyalurkan aspirasi serta berpartisipasi dalam pembangunan.


Editor:

Rehat Terbaru