Pasuruan, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pasuruan mengelar ngaos bisnis pembuatan tempe untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Klinik Bisnis Ansor Jumat (10/06/2022). Kegiatan ini dilaksanakan di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonorejo Kabupaten Pasuruan.
M Asy'ari Hasan selaku narasumber kegiatan tersebut mengatakan, tempe merupakan makanan tradisional yang telah lama dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Adapun pembuatannya dengan cara fragmentasi atau peragian.
"Fragmentasi merupakan kegiatan mikroba pada bahan pangan yang terlibat dalam frekmentasi tempe. Ada beberapa jenis kapang, di antaranya rizopus oligosporus dan rhizopus oryzae atau yang dikenal dengan ragi tempe," ujarnya.
Dosen Intitut Teknologi Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin (STAIS) Pasuruan tersebut menjelaskan, untuk membuat tempe bahan dasarnya hanya tiga.
Yakni kedelai, ragi tempe dan plastik. Adapun proses pembuatan tempe, pertama kedelai direndam kira-kira 12-24 jam sampai terasa kecut dan asam. Kemudian bersihkan kedelai hingga air kecutnya hilang, lalu ditiriskan sampai dingin. Selanjutnya, berikan ragi tempe, dan yang terakhir bentuk tempe sesuka hati.
"Faktor faktor yang mempengaruhi pengolahan tempe adalah oksigen, uap air, suhu dan keaktifan larut. Keempat faktor harus pas sesuai standar, jika kelebihan akan mempengaruhi pemuatan tempe," ujarnya.
Direktur Koperasi Syariah Alfa Mabruk tersebut mengungkapkan, apabila dalam pelatihan ini masih mengalami kesulitan dan kendala peserta dipersilahkan konsultasi ke kantor Klik Bisnis Ansor di Gedung PC GP Ansor Kabupaten Pasuruan yakni Senin dan Ahad.
"Bagi para peserta yang masih kesulitan dalam bisnis yang lainnya, silahkan berkonsultasi terkait pendirian izin bisnis, pendampingan manajemen, akses pembiayaan dan akses digital marketing," tutupnya.