Lumajang, NU Online Jatim
Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Lumajang menyisir pemukiman warga di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro turut membantu mengevakuasi harta benda milik warga korban banjir lahar dingin Semeru yang masih bisa diselamatkan, Sabtu (08/07/2023).
Intensitas hujan yang tinggi pada Jum'at (07/07/2023) kemarin mengakibatkan lahar dingin Semeru mengalir deras dan tanggul penahan lahar jebol hingga meluap sampai ke pemukiman warga pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS), sehingga ratusan warga harus tinggal di pengungsian yang tersebar di beberapa titik.
Ketua Bagana Lumajang, Selamet Hadi mengatakan, seluruh warga di sana telah diungsikan dan pihaknya kembali turun ke daerah tersebut untuk melakukan evakuasi barang milik warga.
"Kami fokus evakuasi harta benda seperti hewan ternak dan barang berharga milik warga, saat ini masih ada 6 rumah yang belum bisa kami evakuasi karena ada di sebrang sungai dan menunggu air surut dulu," ujarnya.
Hingga saat ini para warga yang terdampak rusak parah rumahnya tidak diperbolehkan untuk kembali pulang.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang telah menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama 14 hari sejak tanggal 07 hingga 21 Juli 2023. Data terbaru yang berhasil dihimpun hingga Sabtu pagi (08/07/2023), total pengungsi sebanyak 556 jiwa yang tersebar di 12 titik.
12 titik tersebut yaitu di Balai Desa Jarit, Balai Desa Besuk, Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Tambahrejo, Dusun Kampung Baru Sumberwuluh.
Lebih lanjut, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Salam Jarit, Rumah Komunitas Wani Gosong Jarit, Rumah Warga di Tempursari, Balai Desa Pronojiwo, Balai Desa Nguter, dan Balai Desa Pasrujambe.
