• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Begini Cara NU Kota Pasuruan Peringati Haul Ke-14 Gus Dur

Begini Cara NU Kota Pasuruan Peringati Haul Ke-14 Gus Dur
Dialog interaktif yang digelar PCNU Kota Pasuruan dalam rangka Haul ke-14 Gus Dur di Djoglo Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (30/12/2023). (Foto: NOJ/ Mokh Faisol)
Dialog interaktif yang digelar PCNU Kota Pasuruan dalam rangka Haul ke-14 Gus Dur di Djoglo Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (30/12/2023). (Foto: NOJ/ Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Pengurus Cabang Nahdlatul ulama (PCNU) Kota Pasuruan menggelar Haul ke-14 Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid, Sabtu (30/12/2023). Kegiatan yang dipusatkan di Djoglo Kejayan, Kabupaten Pasuruan itu digelar dengan model dialog interaktif.

 

Kegiatan tersebut menghadirkan beberapa narasumber, salah satunya Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, H A Hakim Jayli. Ia mengatakan, Gus Dur adalah kiai panutan yang mengoptimalkan seluruh ilmu dan ajaran-ajaran para guru dan orang tuanya.

 

"Gus Dur adalah orang yang meneruskan apa yang disampaikan oleh guru-gurunya hingga Rasulullah SAW," ujar CEO TV9 Nusantara itu.

 

Menurutnya, Gus Dur adalah sosok yang menunjukkan kepada semua bahwa seseorang yang diarahkan oleh ilmu dan akhlak dengan prinsip-prinsip kesantrian maka ia bisa menjadi pemimpin dunia.

 

"Kita harus bisa menjadikan apa yang kita miliki dan yakini sesuatu yang luar biasa sebagaimana yang dilakukan Gus Dur," ungkapnya.

 

Sementara itu, narasumber lainnya KH Muhibbin Zuhri mengatakan, hadirnya Gus Dur itu membuat semua percaya diri bahwa warga NU dan santri luar biasa, bukan warga kelas dua. Akan tetapi juga bisa memimpin dan apapun yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.

 

"Gus Dur adalah bapak untuk semuanya. Tidak hanya bapak orang NU, tidak hanya bapak umat Islam, tetapi bapak untuk segala umat yang ada di Indonesia," katanya.

 

Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu menambahkan, pada saat Gus Dur menjadi presiden sama sekali tidak meninggalkan agamanya. Bahkan Gus Dur menjadi demikian justru karena ekspresi dari pemahaman keagamaannya yang benar.

 

"Saya meyakini Gus Dur seorang mukmin yang baik. Gus Dur sebagai mukmin yang benar bagaimana membawa agama di tengah masyarakat sehingga pasca wafat beliau tetap diagungkan, tetap dihormati, tetap diziarahi. Itu tandanya orang baik," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru