Jember, NU Online Jatim
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan syafaat Rasulullah SAW. Baik di dunia, maupun di akhirat kelak.
“Secara sederhana, siapa yang tidak butuh terhadap syafaat Rasulullah SAW, baik syafaat di dunia lebih-lebih syafaat di akhirat? Kita semua pasti butuh syafaat tersebut, dan cara yang paling mudah dalam memperolehnya adalah dengan mengikuti, dengan meneladani dan dengan mengambil uswah dari Rasulullah Muhammad,” kata Kiai Ahmad Nafi’ pada kegiatan ngaji online, Kamis (14/10/2021).
Ngaji online tersebut diadakan Pondok Pesantren Raden Rahmat Sunan Ampel Jember dan Jaringan Alumni Luar Negeri (Jalar). Kegiatan rutin digelar setiap pekan dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Pondok Pesantren Raden Rahmat Sunan Ampel.
Pada kesempatan tersebut, Kiai Ahmad Nafi’ menjelaskan bahwa sebagai makhluk yang dititahkan Allah untuk beribadah, sebagai orang yang beriman sudah seharusnya mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW. Yakni dengan senantiasa meningkatkan ketakwaan dan berusaha menggapai derajat mulia di sisi-Nya.
“Kita memang menyadari bahwa dari berbagai kondisi, kita sangatlah jauh dari kata sempurna dalam mengikuti keimanan dan ketakwaan Nabi Muhammad,” katanya.
Namun, dengan adanya momen perayaan maulid Nabi dan dibacakan cerita kehidupannya, umat dapat mengingat kembali. Karena dengan demikian menjadi mudah untuk meneladani.
“Dan dengan meneladani kita dapat mengambil hikmah di dalamnya,” tutur dosen Universitas Jember tersebut.
Lebih lanjut kiai kelahiran Kebumen ini menegaskan bahwa kunci lain dari menggapai syafaat adalah dengan meneladani akhlak mulia Rasulullah. Hal ini perlu mengingat visi Rasulullah selain meneruskan risalah ketauhidan juga diutus membangun peradaban manusia yang memiliki akhlak mulia.
“Akhlak mulia ini bersumber dari hati yang bersih yakni bersih dari penyakit hati,” tegasnya.
Kiai Ahmad Nafi’ juga menyebutkan bahwa cara bisa mencontoh Rasulullah adalah dengan mencontoh guru yang sudah lebih dahulu mampu meniru akhlak Rasulullah.
“Karenanya di momen maulid ini kita jadikan satu wahana mengambil uswah yang banyak dan mengambil hikmah di balik cerita Nabi tersebut,” urainya.
Penulis: Muhammad Zaini
