• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 17 April 2024

Tapal Kuda

Covid-19 Melambung, Ini Langkah Pesantren Bentengi Kiai dan Santri

Covid-19 Melambung, Ini Langkah Pesantren Bentengi Kiai dan Santri
Gerbang Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo. (Foto: Ist).
Gerbang Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo. (Foto: Ist).

Situbondo, NU Online Jatim

Munculnya varian baru Covid-19 telah membuat kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat. Bahkan, lonjakan penularan yang terjadi saat ini membuat masyarakat cemas. Kecemasan ini juga dialami pemangku kebijakan di lingkungan pondok pesantren.

 

Oleh sebab itu, sejumlah pesantren telah menetapkan beberapa kebijakan untuk melindungi para kiai dan santri di lingkungan pesantren. Salah satunya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (selanjutnya ditulis Pesantren Sukorejo) Situbondo.

 

Ketua Tim Tangguh Covid-19 Pesantren Sukorejo, Ustadz Khairul Anwar mengatakan, sejak dulu pihaknya telah membentuk tim untuk melindungi kiai dan santri dari penularan Covid-19.

 

“Sejak tahun 2020 pesantren telah membentuk tim pesantren tangguh yang bertugas mengkaji dan mengambil tindakan untuk mencegah pandemi Covid-19 di pesantren dan warga sekitar,” katanya, Selasa (06/07/2021) dilansir Republika.co.id.

 

Selain itu, Pesantren Sukorejo juga telah melakukan kerjasama dengan Satgas Covid-19 Rabhithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Situbondo, serta pihak terkait lainnya.

 

“Kami juga melakukan pelatihan stategi pencegahan pandemi, dengan melakukan tindakan pemeriksaan dan penanganan santri yang sakit, dan setiap pihak yang akan masuk pesantren harus melakukan pemeriksaan antigen,” jelasnya.

 

Ustadz Khairul menambahkan, Pesantren Sukorejo saat ini juga membatasi dan melarang pihak luar yang ingin berkunjung ke pesantren, serta mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di pesantren.

 

“Kami juga memberikan tambahan vitamin kepada santri dan tenaga pendidik, serta tenaga pendukung lainnya,” tutur Ustadz Khairul.

 

Hal senada juga dilakukan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, dengan menerbitkan sejumlah kebijakan untuk melindungi kiai dan santri. Direktur (Mudir) Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng, KH Nur Hannan mengatakan, untuk melindungi para kiai, pondok pesantren Tebuireng telah membentuk Gugus Tugas Pesantren.

 

“Santri yang berasal dari daerah zona merah juga belum diizinkan untuk kembali ke pondok sampai waktu yang belum ditentukan,” ujar Kiai Hannan.

 

Selain itu, wali santri juga tidak diizinkan untuk menjenguk putra atau putrinya di Pondok Pesantren Tebuireng. Bahkan, menurutnya, pengasuh tidak dapat menerima tamu dari luar pesantren demi mencegah penularan Covid-19.

 

 

“Pesantren Tebuireng juga tidak mengadakan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan. Kemudian, santri dan civitas Tebuireng lainnya juga harus menerapkan prokes ketat,” pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru