• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Tapal Kuda

Guru Metode Tartila di Lumajang Dijelaskan Keutamaan Mengajar Al-Qur’an

Guru Metode Tartila di Lumajang Dijelaskan Keutamaan Mengajar Al-Qur’an
Halal Bihalal guru baca Al-Quran metode tartila oleh PC JQHNU Lumajang, Ahad (14/05/2023). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Halal Bihalal guru baca Al-Quran metode tartila oleh PC JQHNU Lumajang, Ahad (14/05/2023). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

Sebanyak 215 guru baca Al-Qur’an metode tartila milik Jam'iyyatul Qurra' wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Lumajang mengikuti halal bihalal pada Ahad (14/05/2023). Kegiatan tersebut diadakan oleh koordinator Metode Tartila Pimpinan Cabang (PC) JQHNU Lumajang.

 

Dalam pertemuan tersebut, Ketua PC JQHNU Lumajang Gus Muhammad Ilyas menjelaskan, menjadi guru ngaji Al-Qur’an yang rata-rata pesertanya anak kecil adalah perbuatan mulia. Hal itu menurut Gus Ilyas karena mengajar anak kecil dibutuhkan sifat ulet dan sabar.

 

"Posisi tersebut sulit, kadang tidak dibayar. Anda harus ikhlas tata niat untuk menyebarkan ilmunya Allah. Saya sendiri belum tentu bisa mengajar anak kecil seperti Anda," ungkap Gus Ilyas.

 

Gus Ilyas menceritakan, dulu saat mondok di Pondok Pesantren Cidahu Cadasari Pandeglang, Banten asuhan almaghfurlah KH Muhammad Dimyati atau Abuya Dimyati pernah mendapat pesan agar dalam mengajar harus diniatkan menyebarkan ilmunya Allah SWT.

 

"Insyaallah, Anda dan keluarga Anda dicukupi oleh Allah. Kiai Mahrus Lirboyo pernah dawuh, kalau ada santri mengajar ngaji kelaparan, datang ke Lirboyo potong telinga saya kata beliau. Maka, jangan khawatir, ini modal Anda agar lebih semangat menyebarkan Al-Qur’an," pinta Gus Ilyas.

 

Dalam waktu dekat, lanjut Gus Ilyas, JQHNU Lumajang akan menggelar wisuda akbar 3000 santri metode tartila. Hal itu penting sebagai gaung dan syiar metode tartila yang keberadaannya di Lumajang mulai berkembang dan dikenal.

 

"Untuk tempatnya masih dimusyawarahkan. Dan perlu diketahui, tartila ini satu-satunya metode yang direkomendasikan PBNU melalui JQHNU, maka ini adalah khidmat kita kepada NU melalui metode tartila," imbuhnya.

 

Sementara itu, Rais Majelis Ilmi PC JQHNU Lumajang KH Sobar Iman Lutfi menegaskan, banyak sekali keunggulan yang dimiliki metode tartila. Di samping metodenya yang menarik, juga dibimbing para ahlul Qur'an yang terhimpun di JQHNU, mulai dari para qari', hafidz Al-Qur'an, dan ahli kaligrafi.

 

"Sanadnya bersambung ke almarhum KH Basori Alwi. Maka jangan ragu lagi, monggo bersama bertekad bersatu berkhidmat di NU melalui Al-Qur’an, karena insyaallah sanadnya nyambung dengan ulama Al-Qur’an," pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru