• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Puluhan Guru Al-Qur'an di Lumajang Ikuti Pelatihan Tartila

Puluhan Guru Al-Qur'an di Lumajang Ikuti Pelatihan Tartila
Puluhan guru Al-Qur'an mengikuti pelatihan metode Tartila oleh PC JQHNU Lumajang. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Puluhan guru Al-Qur'an mengikuti pelatihan metode Tartila oleh PC JQHNU Lumajang. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim
Puluhan guru Al-Qur'an dari beberapa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Madrasah Diniyah (Madin) dan lembaga formal di Lumajang mengikuti pelatihan metode Tartila. Kegiatan yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Jam'iyyatul Qurra' wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Lumajang ini dipusatkan di gedung NU II Desa Sumberejo, Sukodono, Lumajang, Sabtu-Ahad (17-18/09/2022).


Widi Susanto, Wakil Ketua PC JQHNU Lumajang sekaligus Ketua Pelatihan Tartila mengatakan, kegiatan ini diikuti 70 peserta. Pelatihan semacam ini akan terus digencarkan agar semakin banyak warga NU yang mengenal Tartila.


"Ini juga amanah Konferensi JQHNU Jatim kemarin untuk memupuk persepsi bahwa metode yang betul-betul mendapatkan rekomendasi dari NU adalah Tartila melalui JQHNU. Bulan berikutnya kita akan keliling, per kecamatan setiap bulannya," jelasnya.


Ia menambahkan, sebelum ini tim Tartila Lumajang sebenarnya juga sudah bergerak untuk mengenalkan Tartila ke warga-warga. Tercatat, sedikitnya ada 150 lembaga, baik formal atau non formal, yang sudah memakai metode ini.


"Hanya saja kalau dulu kita tidak rutin per bulan. Setelah ini kita akan proaktif dan jemput bola mengenalkan metode ini," imbuhnya.


Disebutkan, keunggulan metode tertila selain menyediakan metode membaca dan menulis. Namun, untuk pelatihan kali ini karena beberapa hal materi yang disampaikan hanya metode membaca saja.


"Kalau yang dengan menulis atau biasa dikenal Tartila bil Qolam butuh waktu tiga hari. Karena waktu terbatas, maka yang kami ajarkan hanya cara mengajar bagi guru Tartila, praktik mengajar, terakhir tashih dan pemberian sanad dan syahadah bagi yang dinyatakan lulus," lanjutnya.


Ia berharap seluruh elemen NU, baik lembaga dan banom NU, terutama yang bergerak di bidang pendidikan bisa terus mendukung metode ini dengan ikut mengenalkannya ke masyarakat.


​​​​​​​"Sehingga menyongsong 1 abad NU nantinya metode ini bisa betul-betul dirasakan manfaatnya oleh Nahdliyin," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru