• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Gus Yahya: Kebesaran NU Tak Bisa Dinominalkan

Gus Yahya: Kebesaran NU Tak Bisa Dinominalkan
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Tangkap layar)
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Tangkap layar)

Pasuruan, NU Online Jatim
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan Nahdlatul Ulama merupakan ormas terbesar di Indonesia dan memiliki nilai jual. Meski demikian, kebesaran NU tak bisa dihitung dengan angka nominal.


Penegasan tersebut diungkapkan Gus Yahya saat sambutan di acara Haul KH Abdul Hamid Pasuruan ke-41, Rabu (05/10/2022). Kegiatan tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan.


"Kebesaran NU sebenarnya sudah disadari oleh masyarakat Indonesia. Karena kabesarannya, NU memiliki nilai jual yang tinggi dan pasti laku. Tinggal ngaku NU saja, pasti laku,” ujarnya.


Kendati begitu, Gus Yahya menegaskan tidak ada nominal yang layak untuk menghargai kebesaran NU. Berapapun harganya, tidak akan sepadan dengan perjuangan muassis jamiyah Nahdlatul Ulama.


Ia menambahkan, berdasarkan hasil survei tahun 2018 menyebutkan bahwa orang yang mengaku sebagai jamiyah NU secara terang-terangan mencapai 50,5% dari jumlah penduduk Islam di Indonesia. Sementara hasil survei 2022 menyatakan, orang yang mengaku NU di seluruh Indonesia mencapai 59,2% dari sekitar 250 juta penduduk Muslim.


“Oleh karena itu, jika ada yang menganggap dan berpikir bahwa NU yang besar ini sebagai aset, maka ia akan menjadi nilai yang luar biasa berharga,” tegasnya.


Putra KH Cholil Bisri Rembang ini menyebutkan, tugas NU hari ini adalah membantu dan memelihara negara. Hal itu karena sebagian besar masyarakat mengaku NU dan NU punya andil besar dalam kemerdekaan Indonesia.


"Khidmat di jamiyah Nahdlatul Ulama itu syaratnya satu, yakni harus bertanggung jawab dan melayani jamaah," tandasnya.


Diketahui, turut hadir dalam kegiatan itu Rais PBNU KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha, KH Idris Hamid, Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.


Selain itu, ada pula Ketua PCNU Kota Pasuruan Gus HM Nailur Rochman, Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Banser Jatim sekaligus Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas.


Tapal Kuda Terbaru