Kiai Sadid Rais PBNU Jelaskan Pentingnya Jaga Keberkahan Usai Ramadhan
Selasa, 29 April 2025 | 14:00 WIB

Rais PBNU, KH Ahmad Sadid Jauhari dalam acara acara Halal Bihalal Alumni Ma'had Assunniyyah Kabupaten Lumajang. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)
Sufyan Arif
Kontributor
Lumajang, NU Online JatimÂ
Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Sadid Jauhari menjelaskan pentingnya menjaga keberkahan setelah usainya bulan Ramadhan, dan di Bulan Syawal ini harus terus melakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan sebagai langkah memulai lembaran baru usai diampuni dosanya oleh Allah.
Hal itu disampaikannya saat hadir di acara Halal Bihalal Alumni Ma'had Assunniyyah (Almas) Kabupaten Lumajang di Masjid Jami' NU Baitul Muttaqin, Desa Padang, Kecamatan Padang, Lumajang, Ahad (27/04/2025).
"Maka dari itu kenapa tahun ajaran pesantren dimulai di bulan Syawal? Karena Iblis kesakitan saat umat Nabi Muhammad diampuni dosanya, dan itu membuat godaan-godaan menjadi sia-sia. Kita harus memuliakan lembaran baru ini agar tulisan hijau (amal baik) lebih banyak dari pada tulisan merah (dosa)," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Assunniyyah Kencong Jember ini menekankan bahwa meskipun banyak yang tergoda untuk berfoya-foya setelah Ramadhan, umat Islam khususnya santri justru harus bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk belajar agama. Menurutnya, itu adalah tanda bahwa Allah telah memilih mereka untuk menjadi orang baik.
"Jangan minder, jangan ikut-ikutan perilaku yang tidak baik, karena yang ditakdirkan untuk ngaji adalah mereka yang akan menjadi orang baik," terangnya.
Selain itu, KH Sadid menuturkan, hari raya bukan hanya untuk merayakan kemenangan, tetapi juga untuk memperkuat motivasi beramal setelah Ramadhan. Ia mengutip hadits Nabi yang mengatakan bahwa seorang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yakni saat berbuka puasa dan saat merayakan hari raya.
"Jangan hanya merasa senang di hari raya, tapi juga harus semangat beramal setelahnya. Maka jadikan momentum ini untuk memperbaiki diri, dan jangan lupa untuk membayar zakat fitrah agar hari raya kita sempurna," tuturnya.
KH Ahmad Sadid mengingatkan agar umat Islam tidak melupakan dosa-dosa yang harus diselesaikan antara sesama manusia, bukan hanya antara hamba dengan Tuhan. "Ada dosa yang dihitung, yaitu dosa antar sesama hamba, dan itu harus dibereskan," tegasnya.
Sebagai penutup, Kiai Sadid menegaskan, dunia ini adalah tempat ujian, termasuk bagi para pejabat yang memikul tanggung jawab besar.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua