• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Kiai Sadid Rais PBNU Ulas Jangan Adu Domba Isu Nasab Habib

Kiai Sadid Rais PBNU Ulas Jangan Adu Domba Isu Nasab Habib
Kiai Sadid saat membuka acara MQK tingkat SLTA se-Jatim di UAS Kencong. (Foto: NOJ/Multimedia Assunniyyah)
Kiai Sadid saat membuka acara MQK tingkat SLTA se-Jatim di UAS Kencong. (Foto: NOJ/Multimedia Assunniyyah)

Jember, NU Online Jatim

Ramainya isu tentang nasab para habib atau keturunan Nabi Muhammad akhir-akhir ini menjadi sorotan para tokoh, salah satunya oleh Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Sadid Jauhari. Kiai Sadid menilai hal ini sebagai upaya memecah belah pihak habib dan kiai-kiai terutama kiai NU.


Hal itu disampaikannya di sela-sela pembukaan Musabaqoh Qiro'atul Kutub (MQK) tingkat Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) se-Jawa Timur (Jatim) yang diadakan di Universitas Al Falah Assunniyyah (UAS) Kencong Jember, Rabu (04/10/2023).


"Kami yakin nasab habib itu haq atau benar, masalah ada yang mengadu domba, saya doakan yang mengadu itu kualat kalau tidak tobat," ujar kiai pengasuh Pondok Pesantren Assunniyyah Kencong Jember ini.


Kiai Sadid menganggap suul adab jika ada pendapat yang meragukan terputusnya nasab habib sebab adanya jalur nasab yang terputus, karena hal itu sama saja meragukan nasab banyak habib di Indonesia yang tidak sedikit menjadi ulama besar.


"Berarti meragukan nasabnya Syarif Qosim, meragukan nasabnya Habib Ja'far Syaikon Pasuruan yang terkenal ulama, Habib Soleh Tanggul dan lainnya, jadi tidak perlu meragukan nasab Ubaidillah bin Ahmad Muhajir," terangnya.


Kiai Sadid menuturkan, kewajiban seorang muslim kepada para cucu Nabi Muhammad adalah mencintai mereka, karena hal itu ada nashnya, meskipun tidak menutup kemungkinan ada sebagian oknum habib yang dinilai nakal atau melenceng, maka cukup dicintai saja jangan diikuti.


"Karena tidak ada nash mereka maksum, tapi ada nash untuk mencintai mereka, Abu Bakar pernah mengatakan, aku lebih memuliakan keluarga Rasulullah daripada keluargaku. Maka kalau ada habib yang nakal, ingatkan kayak kita mengingatkan anak kita, bahkan lebih dari anak kita," ungkapnya.


Kiai Sadid menjelaskan, nakalnya seorang habib ada hikmahnya, para tokoh thariqah kebanyakan dari kalangan habaib, yang artinya jika seorang habib itu kalau mau belajar, tawadhu' sedikit saja itu mudah menjadi wali.


Hal ini sebenarnya sudah dibahas di internal PBNU, kata Kiai Sadid, namun PBNU tidak mengeluarkan statement khusus tentang ini untuk menghindari statement yang bisa saja dipotong-potong oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memanaskan suasana.


Tapal Kuda Terbaru