• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Tapal Kuda

Kuliah Sambil Bantu Ibu Jual Sayur, Kini Jadi Wisudawan Terbaik

Kuliah Sambil Bantu Ibu Jual Sayur, Kini Jadi Wisudawan Terbaik
Robi’atul Adawiyah saat dinobatkan sebagai wisudawan terbaik. (Foto: NOJ/ Fahrur Rozi)
Robi’atul Adawiyah saat dinobatkan sebagai wisudawan terbaik. (Foto: NOJ/ Fahrur Rozi)

Jember, NU Online Jatim

Robi’atul Adawiyah dinobatkan sebagai wisudawan terbaik tahun 2021 di Institut Agama Islam Al Falah Assunniyyah (Inaifas), Kencong, Kabupaten Jember pada Kamis (16/12/2021). Anak penjual sayur ini mendapat predikat terbaik dari 256 wisudawan dengan nilai Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,76.
 

Perempuan kelahiran Februari 1996 ini bersyukur atas prestasinya. “Alhamdulillah, tidak ada pikiran atau dugaan sedikitpun mengenai prestasi ini. Karena selama kuliah saya mencari ilmu bukan gelar. Jika hari ini saya mendapatkan prestasi, ini merupakan bonus untuk saya dan keluarga,” ungkapnya.
 

Robi’atul Adawiyah mengaku tidak ada strategi khusus untuk meraih prestasi tersebut. Ia hanya menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) mahasiswa.
 

Meski demikian, ia selalu menjadikan pesan dari orang tuanya sebagai pedoman selama kuliah supaya tetap semangat belajar. "Kuliah yang benar dan jangan neko-neko," katanya menyebutkan nasehat orang tuanya.
 

Berkat nasehat orang tuanya, ia akan selalu melaksanakan tugas kuliah meskipun terkadang harus memaksakan diri.
 

Selain kuliah, mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ini memiliki rutinitas membantu orang tuanya berjulan sayuran di pasar. Selain itu, ia juga menjalani tugas sebagai guru di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Ma’arif di kampungnya, Desa Wringinagung, Jombang, Kabupaten Jember.
 

“Setiap pagi, saya mengantarkan ibu ke pasar membantu menyiapkan dagangannya. Nanti ketika jam pulang, saya jemput sambil membantu membereskan sisa dagangan di pasar,” ungkap anak ketiga dari tiga bersaudara tersebut.
 

Jika sedang tidak mengajar atau ada tugas lain di sekolah, ia terbiasa menemani ibunya berjualan sayur di pasar. “Memang padat dan melelahkan. Namun, jika dijalankan dengan riang gembira, semuanya jadi enteng dan menyenangkan,” urainya.
 

 

Robi’atul Adawiyah menolak dikatakan pribadi yang selalu serius dalam aktifitasnya. Ia tetap menyempatkan bergaul dengan teman dan mahasiswa lainnya disela-sela waktu longgarnya. Hobinya juga seperti kebanyakan mahasiswi, yakni mencoba aneka kuliner dan berorganisasi.
 

Sebagai aktivis pers mahasiswa, ia mengaku dapat menempa dirinya aktif menulis. Bahkan menjadi bekal dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai tugas akhirnya di kampus.
 

Penulis: Fahrur Rozi

Editor: Romza
 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru