Pasuruan, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan menggelar Workshop Imperialisme Kurikulum Merdeka (IKM) di Aula Rumah Inovasi pada Jum'at-Sabtu (14-15/07/2023).
Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Farid mengatakan, kurikulum merdeka yang dicetuskan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kini mulai diuji coba oleh Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan madrasah untuk menerapkan kurikulum merdeka berbasis lokal.
"Kurikulum merdeka yang di terapkan di sekolah NU dan madrasah NU Kabupaten Pasuruan adalah membangun kearifan lokal di Pasuruan," ujarnya.
Menurutnya, kearifan lokal yang di implementasikan oleh LP Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan adalah memasukkan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan ke-NU-an untuk mengimplementasikan IKM yang sudah di tetapkan oleh pemerintah.
"Kurikulum merdeka yang berbasis nilai-nilai ke Aswaja dan ke-NU-an akan kami tetapkan sebagai kurikulum merdeka di Pasuruan," ungkapnya.
Lebih lanjut, kemajuan teknologi membuat tantangan ilmu pengetahuan hari ini bermacam-macam. Oleh karena itu, kurikulum merdeka berbasis lokal merupakan terobosan baru agar tidak ketinggalan zaman.
"IKM berbasis lokal muncul untuk menjawab kemajuan ilmu dan teknologi yang sangat pesat," jelasnya.
Kurikulum merdeka belajar merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengatur dan mengembangkan cara belajar mereka sendiri secara mandiri.
"Inti dari merdeka belajar adalah memberikan kebebasan kepada peserta didik agar bisa mengembangkan potensi," tutupnya.