Probolinggo, NU Online Jatim
Baru-baru ini publik dibuat terpukau oleh penampilan M Syaiful Bahri, peserta Aksi Indosiar asal Lumajang, Jawa Timur. Hal tersebut karena ia merupakan satu-satunya peserta yang lolos dari Jawa Timur di ajang bergengsi Aksi Indosiar.
M Syaiful Bahri merupakan alumni Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Ia menimba ilmu selama 3 tahun di pesantren yang kini diasuh KH Mutawakkil Alallah yang merupakan Wakil Rais PWNU Jatim tersebut.
Bahri menuturkan, mekanisme pendaftaran sejak awal yaitu dimulai dengan seleksi video tausiyah yang dikirimkan ke panitia penyelenggara. Dalam video tausiyah tersebut dirinya mengaku menggunakan pakaian adat Madura.
"Kemudian masuk pada seleksi wawancara. Di tahap ini kita diminta menjelaskan kelebihan yang dimiliki," kata Bahri kepada NU Online Jatim, Ahad (26/03/2023).
Saat tahap seleksi wawancara ia menyampaikan punya skill lain selain berdakwah atau tausiyah, yaitu qori' dan bernyanyi. Dua keahlian ini menjadi nilai lebih bagi Bahri untuk lolos ke tahap berikutnya.
Selanjutnya ia menunggu dihubungi oleh pihak Aksi Indosiar, untuk menerima informasi terkait lolos tidaknya ke tahap lanjutan. “Hingga akhirnya pada tanggal 01 Maret 2023 dihubungi penyelenggara dan dinyatakan resmi masuk top 24 yang akan tampil di Indosiar pada saat bulan Ramadhan,” terangnya.
Bahri mengaku, motivasinya mengikuti ajang tersebut karena ingin bermanfaat lebih luas untuk orang banyak dan ingin membawa nama Lumajang di kancah nasional. Di samping itu, ia juga merasa tertantang untuk mengikuti kompetisi itu setelah sebelumnya salah satu anak didiknya lolos top 6 Aksi Indosiar tahun 2022.
“Saya merasa tertantang ketika salah satu anak didik (Shonif, Malang) masuk top 6 Aksi Indosiar tahun 2022 lalu,” terangnya.
Dirinya berpesan agar seorang pemuda terus meningkatkan motivasi untuk berbuat hal yang bermanfaat dan meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. "Harapan saya kepada pemuda yang lain adalah semoga termotivasi dan tidak menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” tegasnya.
Diketahui, Bahri saat ini merupakan mahasiswa tingkat akhir di Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Malang. Selain itu, sehari-sehari aktivitasnya diisi dengan mengajar atau menjadi pembina Musabaqah Syahril Qur’an (MSQ) di delapan pondok pesantren di Malang.