• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 6 Mei 2024

Tapal Kuda

Mengenal Kampung Haji di Probolinggo, Warganya Mendaftar Sejak Dini

Mengenal Kampung Haji di Probolinggo, Warganya Mendaftar Sejak Dini
Gili Ketapang, Probolinggo. (Foto: NOJ/Haliza)
Gili Ketapang, Probolinggo. (Foto: NOJ/Haliza)

Probolinggo, NU Online Jatim

Pulau Gili di Kabupaten Probolinggo dikenal dengan sebutan Kampung Haji. Salah satu pulau yang berada di Kecamatan Sumberasih tersebut dikenal dengan warganya yang rata-rata mendaftar haji sejak dini atau remaja.

 

Data Kemenag setempat mencatat tahun ini Calon Jamaah Haji (CJH) asal Pulau Gili Ketapang sebanyak 43 orang dari jumlah penduduk sekitar 3.100 kepala keluarga (KK) ini.

 

Jumlah CJH dari satu desa Gili Ketapang tersebut jauh lebih banyak jika dibandingkan CJH dari desa lainnya.

 

"Dari 3.100 KK yang ada di Gili Ketapang, sekitar 60 persen sudah menunaikan haji atau umroh," ungkap Kepala Desa Gili Ketapang, Munir, Selasa (30/05/2023).

 

Seperti diketahui, tahun-tahun sebelumnya Pulau Gili menjadi penyumbang terbanyak CJH di Kabupaten Probolinggo.

 

Rata-rata masyarakat di Pulau Gili berprofesi sebagai Nelayan. Karena letak geografisnya berada di tengah pulau, membuat warga Pulau Gili Ketapang tak begitu mempedulikan pembangunan rumah megah atau untuk membeli kendaraan roda empat.

 

"Jadi kendaraan di Pulau Gili hanya sepeda motor, dan yang paling besar adalah roda tiga, becak atau Tossa" Jelas Munir, Kepala Desa Gili.

 

Beribadah haji menjadi pilihan prioritas karena adanya keterbatasan wilayah untuk pemenuhan barang rumah tangga.

 

"Di sini kan berada di tengah pulau, jadi mau bangun rumah ya sederhana saja, seadanya. Beli kendaraan juga terbatas. Maka berhaji atau umroh yang menjadi cita-cita warga," imbuh Munir.

 

Penduduk Pulau Gili Ketapang umumnya mendaftarkan keluarga mereka berhaji sejak usia remaja, sedangkan untuk ibadah umroh banyak yang menjalankan sejak usia di bawah sepuluh tahun.

 

Hasil kerja keras warga nelayan tersebut, ditabung untuk mendaftar haji atau umroh. Bahkan karena banyaknya CJH asal Pulau Gili Ketapang, Kemenag Kabupaten Probolinggo sampai rela melakukan bimbingan manasik haji dengan cara mendatangi langsung puluhan CJH di pulau berpasir putih tersebut.

 

"Karena jumlah calon jemaah haji dari Gili Ketapang lebih dari 30 orang, jadi kami berinisitif mendatangi mereka memberikan bimbingan manasik haji. Mereka kan terkendala medan menyeberang laut jika harus ikut manasik haji di KUA," terang Kepala KUA Sumberasih, Imamuddin Nur Fajri, dikonfirmasi terpisah.

 

Tak hanya itu, solidaritas dan keguyuban penduduk Pulau Gili Ketapang bagi warga yang hendak menjalankan ibadah haji juga sangat tinggi.

 

“Kebiasaan mereka adalah mengantarkan calon jemaah haji menuju area pemberangkatan, dengan menggunakan puluhan kapal dengan berpenumpang hampir seluruh warga pulau tersebut,” pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru