Pasuruan, NU Online Jatim
Menyambut usia 1 abad NU, Media Center Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Broadcasting Academy. Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula KH Ahmad Djufri, Graha PCNU Kabupaten Pasuruan, Ahad (14/08/2022).
"Terdapat empat kelas dalam kegiatan Broadcasting Academy ini. Meliputi, kelas videografi, desain grafis, reporter, dan streaming," ujar M Subadar, Direktur Media Center PCNU Kabupaten Pasuruan.
Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan itu mengatakan, setelah kegiatan Broadcasting Academy para peserta yang merupakan perwakilan dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) akan diberikan tugas sesuai kelas yang dipilih.
"Jika memilih kelas vidiografi, maka tugasnya harus membuat video. Jika mengikuti kelas desain grafis harus membuat desain minimal satu pekan sekali. Termasuk bagi yang ikut kelas reporter ia harus mempublikasikan kegiatan NU di wilayahnya untuk diunggah di website NU Pasuruan," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai ikhtiar untuk membentuk tim Media Center di tingkat MWCNU. Disebutkan, bila ada pihak MWCNU yang kesulitan dalam ketersediaan SDM pengelola, maka pihaknya siap mendistribusikan kader-kader yang telah dilatih.
Salah satunya dengan melibatkan kader Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ITSNU STAIS Pasuruan. Sebab, kegiatan Broadcasting Academy itu diikuti puluhan kader IPNU-IPPNU di berbagai kecamatan.
"40 kader PKPT IPNU-IPPNU ITSNU STAIS Pasuruan yang hadir di sini sengaja saya undang untuk membantu PCNU Kabupaten Pasuruan dalam mengawal pendirian Media Center bagi MWCNU yang kesulitan," tegas mantan Ketua Umum PC PMII Pasuruan itu.
Sementara itu, Ketua PKPT IPNU ITSNU STAIS Pasuruan Fathur Rahman mengatakan, kader PKPT siap berkontribusi untuk mensukseskan persiapan pendirian Media Center MWCNU se-Kabupaten Pasuruan tersebut.
“Berapapun jumlah kader yang diminta, kami siap mendistribusikan. Saya merasa senang karena kader PKPT IPNU-IPPNU mendapatkan kepercayaan dari PCNU Pasuruan untuk membantu MWCNU,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, di era digital saat ini kebiasaan Nahdliyin cenderung bergeser dengan memanfaatkan piranti digital. Oleh karena itu, hal tersebut hendaknya bisa dilakukan akulturasi budaya tersebut dengan dunia digital.
"Kader IPNU-IPPNU harus bisa menjaga tradisi ulama salaf dengan cara mengakulturasikan ajarannya ke dalam dunia digital, sehingga bisa disebarluaskan secara masif," tandasnya.
