Diana Putri Maulida
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Perempuan boleh menjadi apa pun, asalkan tetap mau untuk mempelajari ilmu agama. Pernyataan itu diungkapkan Ning Sheila Hasina Pengasuh Pondok Pesantren P3TQ Lirboyo Kediri, Ahad (07/08/2022). Menurutnya, menjadi perempuan memang tidak mudah, karena selain mendidik diri sendiri, mereka mempunyai amanah untuk kelak mendidik sebuah generasi.
Ning yang kerap membuat konten edukasi melalui instagram pribadinya tersebut menekankan pada perempuan untuk mempelajari ilmu fiqh. Sebab, menurutnya, ilmu fiqh sangat erat kaitannya dengan ibadah sehari-hari dan tujuan manusia diciptakan hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Harus mau belajar terutama fiqh karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Keseharian adalah ibadah karena kita diciptakan memang untuk beribadah. Ibadah kita membutuhkan ilmu agar sah. Amal tanpa ilmu akan sia-sia,” terang istri Gus Ahmad Kafa itu.
Ning Sheila mengaku bahwa inisiatif membuat konten fiqh kewanitaan bermula dari kekhawatirannya akan beragam mitos kewanitaan yang tidak hanya terjadi di kalangan awam. Ia mengatakan bahwa di pondok pesantren juga seringkali ditemukan hal-hal serupa. Dirinya cemas apabila mitos tersebut dibiarkan, maka dapat menjadi suatu tradisi turun-menurun.
“Mitos bahwa saat keluar darah tidak boleh keramas. Iya kalau haid, darahnya biasanya 7 hari atau paling maksimal 15 hari. Nah kalau nifas, apa mau tidak keramas 2 bulan? Kalau dibiarkan ini bisa jadi tradisi turun menurun, jadi harus bisa dijawab dengan ilmu,” tambah seorang hafidzah yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur`annya di usia belasan tersebut.
Dalam program Rumah Cerita episode 22 yang ditayangkan TV9 Nusantara itu, Ning Sheila menyebut bahwa kiprahnya di tengah masyarakat tidak lepas dari dukungan suami, keluarga, serta orang-orang di sekitarnya. Bahkan, beberapa gurunya juga kerap mengingatkan dan turut mengoreksi apabila terdapat penyampaian yang belum tepat.
“Banyak dukungan untuk membuat konten-konten video edukasi, meskipun di dunia pesantren hal seperti ini masih dianggap baru. Bikinnya di sela-sela saat tidak mengajar santri jadi yang penting tidak sampai merusak jadwal kegiatan pesantren,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Ning Sheila menegaskan bahwa apa yang digariskan oleh Allah pasti memiliki hikmah, meskipun terkadang perlu air mata untuk menerimanya. Ia juga berpesan agar selalu melakukan tirakat batin saat mencari ilmu karena hal inilah yang dapat menambah keberkahan.
“Ayo belajar agar bisa mendidik diri sendiri terlebih dahulu dari ilmu dan akhlak. Kemudian bisa mendidik anak serta orang-orang sekitar. Iringi pendidikan dengan tirakat bathin dan jangan lupa berdoa agar apa yang kita usahakan mendapat ridha Allah,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Hukum dan Keutamaan Puasa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
2
10 Awal Bulan Dzulhijjah, Inilah Dalil Anjuran untuk Memperbanyak Dzikir
3
Dilantik, Ansor Singosari Malang Tegaskan Pengabdian dan Inovasi Organisasi
4
Gus Ahmad Kafabihi Ajak Kader Ansor Aktif Dakwah Digital dan Amalkan Ijazah Kubro
5
Jaga Pangan Nusantara, GP Ansor Pacitan Dorong Kader ke Sektor Pertanian
6
Khutbah Jumat: 3 Pesan Rasulullah di Bulan Dzulhijjah
Terkini
Lihat Semua