Tapal Kuda

Penguatan Peran Guru BK di Pesantren Zainul Hasan Genggong dalam Menghadapi Tantangan Era VUCA

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:00 WIB

Penguatan Peran Guru BK di Pesantren Zainul Hasan Genggong dalam Menghadapi Tantangan Era VUCA

Penguatan guru BK Pesantren Zainul Hasan Genggong. (Foto: NOJ/ist)

Probolinggo, NU Online Jatim

Transformasi teknologi di era digital menghadirkan kondisi Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA). Volatility atau perubahan yang sangat cepat, uncertainty atau ketidakpastian, complexity atau kompleks, dan ambiguity atau ambigu, karena itu era digital sering juga disebut era VUCA. Era ini menghadirkan tantangan bagi banyak pihak, tidak terkecuali bagi dunia pendidikan. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, pesantren juga harus menyambut era VUCA dengan berbagai strategi pendidikan agar santri atau peserta didik pesantren siap menghadapi tantangan tersebut.

 

Sebagai wujud kontribusi Universitas Negeri Malang (UM) pada masyarakat khususnya pesantren, Tim Pengabdian UM menyelenggarakan Capacity Building bagi Wali Kelas dan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Acara yang berlangsung pada tanggal 3 hingga 6 Juli 2024 itu, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru BK dan wali kelas dalam melaksanakan bimbingan karir berlandaskan nilai-nilai religi di pesantren, terutama dalam menghadapi tantangan di era VUCA.

 

Kegiatan ini melibatkan 40 guru BK dan wali Kelas SMP Zainul Hasan 1, SMP Unggulan Zainul Hasan, MTs Zainul Hasan 1, SMA Zainul Hasan 1, SMA Unggulan Hafsawati Zainul Hasan, SMK Zainul Hasan, MA Zainul Hasan dan MA Model Zainul Hasan Genggong. Semua lembaga pendidikan tersebut berada di bawah naungan Yayasan Zainul Hasan Genggong Probolinggo.

 

Prof. Dr. Muslihati, Ketua Pelaksana Pengabdian mengatakan bahwa pelatihan berlangsung dengan interaktif dan membangun semangat peserta.

 

“Pelatihan berlangsung dua hari diikuti dengan semangat dan keaktifan para peserta baik ketika kegiatan secara daring maupun luring. Penggunaan strategi yang interaktif mampu mengajak peserta capacity building mengikuti kegiatan secara aktif dan penuh keikutsertaan dalam kegiatan dari awal hingga selesai,”

 

Kegiatan capacity building  ini dilaksanakan secara hybrid dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan melalui pertemuan virtual dengan materi mengenai Hakikat, Urgensi dan Format BK Karir di SLTP dan SLTA Berbasis Religi di Era VUCA oleh Prof. Dr. Muslihati dan materi Cara Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling oleh Sausanuz Zakiyyah Hamibawani.

 

Selanjutnya, pertemuan kedua digelar secara luring, dengan kegiatan utama berupa aktivitas merancang program bimbingan karier secara berkelompok. Peserta terlibat secara aktif baik selama sesi paparan, sesi diskusi dan tanya jawab, dan berbagi pengalaman. Berdasarkan hasil pretest dan posttest tampak adanya peningkatan pemahaman dan kesadaran peserta mengenai materi dan urgensi BK Karier berbasis religi di era VUCA.

 

Capacity building ini merupakan wujud komitmen Tim BK UM dalam meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling pada seting pendidikan pesantren. Ustadz Agus, salah seorang peserta menyampaikan bahwa pelatihan tersebut sangat bermanfaat baik bagi guru BK dan wali kelas sebagai peserta capacity building, maupun implementasi selanjutnya setelah kegiatan ini yang muaranya adalah untuk optimalisasi potensi diri siswa dalam melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

 

Para peserta lainnya juga menyampaikan bahwa pelatihan ini dapat meluruskan pemahaman mereka akan perbedaan mengenai pendekatan, strategi, komponen, teknik, dan topik yang tepat bagi program BK karier.