Pasuruan, NU Online Jatim
Kabar wafatnya Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2024-2029, Prof KH M Ridlwan Nasir, Rabu malam (15/01/2025) memberi kesan mendalam dan kehilangan bagi berbagai kalangan, termasuk para mahasiswa Program Doktoral Universitas KH Abdul Chalim (UKHAC) Mojokerto.
"Saya sangat terkesan dengan cara beliau mengajar. Tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga memberi motivasi dan inspirasi serta humor," kesan Mahasiswa S3 Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) UKHAC Mojokerto, Ustadz Jumain kepada NU Online Jatim, Kamis (16/01/2025).
Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Falah Darussalam Sidoarjo itu menerangkan, dua tips untuk mencapai kesuksesan menurut almarhum yakni menjaga diri agar selalu dalam keadaan suci dengan berwudhu.
"Beliau selalu menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian diri dengan cara mendawamkan wudhu. Yang kedua, mengamalkan puasa hari Senin dan Kamis," terangnya.
Sementara itu, Mahasiswa S3 Prodi PAI UKHAC asal Kabupaten Jombang, Zainuddin El Zamid menyebut, ijazah yang diberikan oleh almarhum yakni membaca Shalawat Badawiyah yang beliau peroleh dari KH M Adlan Aly, Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Cukir Jombang.
"Beliau mengajarkan, jika seseorang ingin hafalannya kuat, hendaknya mengamalkan membaca lafadz basmalah sebanyak 786 kali setiap hari. Sedangkan agar tidak mudah pikun, dapat membaca sanuqri’uka fa la tansa illa masya’ Allah setiap selesai menunaikan shalat wajib. Bacaan itu merupakan sebagian ayat 5 dan 6 Surat Al-A’la," pungkasnya.
Untuk diketahui, kisah inspiratif kehidupan secara lengkap dari Prof Ridlwan dapat dibaca di buku Menyongsong Takdir, Meniti Asa yang diterbitkan oleh penerbit Imtiyaz Surabaya pada tahun 2016.