• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Tapal Kuda

PWNU Jatim Dorong PBNU Ciptakan Panduan Literasi Kewarganegaraan untuk Gen Z

PWNU Jatim Dorong PBNU Ciptakan Panduan Literasi Kewarganegaraan untuk Gen Z
Wakil Rais PWNU Jatim, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, dalam acara Halaqah Fikih yang digelar PBNU di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Rabu (7/12/2022). (Foto: NOJ/Istimewa)
Wakil Rais PWNU Jatim, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, dalam acara Halaqah Fikih yang digelar PBNU di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Rabu (7/12/2022). (Foto: NOJ/Istimewa)

Probolinggo, NU Online Jatim

PWNU Jawa Timur mendorong dan mengusulkan kepada PBNU untuk menciptakan panduan literasi kewarganegaraan berbasis agama untuk kalangan generasi milenial dan Z. Guna menjaga kedaulatan dan perdamaian melalui jejaring internet.

 

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Rais PWNU Jatim, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, dalam acara Halaqah Fikih yang digelar PBNU di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Rabu (7/12/2022).

 

Kata ulama yang akrab disapa Kiai Mutawakkil itu, panduan literasi itu ditujukan pada kalangan generasi milenial dan Z. Dimana generasi itu sangat erat sekali dengan aktifitas dunia maya atau internet. Sehingga perlu adanya panduan literasi yang aplikatif dari PBNU.

 

Guna menjaga hubungan perdamaian di dalam internal negara maupun di luar negara Indonesia. Sebab, saat ini perdamaian dan keamanan ini sudah menjadi perhatian pokok banyak negara. Oleh sebab itu, ruang-ruang dunia maya ini perlu dijajahi oleh PBNU untuk memberikan pencerahan pada generasi Z.

 

"Apalagi saat ini PBNU sudah mendunia dan menjadi kiblat perdamaian dunia oleh negara-negara lain saat ini," ungkap Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong ini.

 

Tentu literasi kewarganegaraan berbasis agama tersebut, lanjutnya, merupakan agama yang kaffah (komprehensif). Terlebih lagi, PBNU ini memiliki aset yang cukup besar, dari kalangan ulama yang mempuni dalam bidang fikih. Apalagi qoidul fikiah (ilmu sosial) yang dimiliki telah terbangun secara lentur pada persoalan-persolan sosial masyarakat saat ini. Baik yang klasik maupun kontemporer.

 

"Itu sudah ada. Sehingga saya merasa perlu PBNU untuk mengambil langkah-langkah seperti itu," jelas Kiai Mutawakkil.

 

Sekedar informasi, isu perbedaan pendapat hubungan agama dan negara di tengah masyarakat masih terus bergulir. Oleh karena itu PBNU mengkaji isu itu dalam halaqah fikih di Pesantren Zainul Hasan atau Ponpes Genggong, Kabupaten Probolinggo, Rabu (7/12/2022).

 

Sebelumnya, PWNU Jatim juga menggelar halaqoh fiqh di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Senin (5/12/2022). Guna membumikan dan mempertahankan hukum-hukum islam di tanah air Indonesia.

 

Halaqah Fiqh dan Usul Fiqh yang menyongsong tema "Dinamika Penetapan Hukum Islam dalam Menjawab Masa'il Furu'iyah" ini, dihadiri langsung Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar, dan Wakil Rais PWNU Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, dan sejumlah undangan dan pengurus PCNU se-Tapal Kuda.

 

Sedangkan halaqah yang digelar oleh PBNU di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo saat ini dihadiri oleh Dr KH Hilmy Muhammad dari Krapyak Yogyakarta, KH Muhammad Silahuddin Wasekjen PBNU dan Kiai Mutawakkil. 


Tapal Kuda Terbaru