• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Malang Raya

Sekretaris PWNU Jatim Ajak Kembangkan Media Morfosis

Sekretaris PWNU Jatim Ajak Kembangkan Media Morfosis
Sekretaris PWNU Jatim, Akh Muzakki. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Sekretaris PWNU Jatim, Akh Muzakki. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Malang, NU Online Jatim

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Akh Muzakki mengajak agar Nahdliyin mulai mengembangkan media morfosis. Media morfosis adalah gerak replikasi dan konversi dari satu platform media ke platform lainnya.

 

“Seperti teks direplikasi jadi video, video menjadi suara, dan seterusnya,” ujarnya saat Webinar bertajuk ‘Upgrading dan Penguatan Literasi Dakwah di Era Resonansi Digital 5.0’, saat puncak Hari Lahir ke-2 NU Online Jatim yang dipusatkan di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (25/11/2021).

 

Di dunia digital, seseorang mengenal figur tertentu mayoritas karena ia punya kemampuan untuk menyampaikan yang penting dengan menarik dan memenuhi dahaga intelektual dan emosi warga digital. Biasanya mereka akan mendapat pengaruh yang kuat.

 

“Oleh karenanya, Penting media morfosis ini segera dikembangkan aktivis NU Online, sebab platform digital semakin lama kuat dan beragam,” pintanya.

 

Dirinya menyebutkan, bahwa tantangan yang dihadapi di zaman kontemporer ini bisa dijawab dan ada pula yang tidak. Oleh karenanya, aktivis NU Online akan menjadi penting bagi warga Indonesia yang majemuk. Terlebih kondisi masyarakat saat ini mengkonsumsi sesuatu yang dipengaruhi oleh siapa role modelnya.

 

“Implikasinya, semua barang dipajang dengan baik. Orang datang bisa memilih mana yang sesuai dengan seleranya. Tidak perlu ditanya mau beli apa, tapi orang akan memilih sendirinya. Beragama pun sama dengan itu di era saat ini,” katanya.

 

Dewan Penasihat NU Online Jatim itu menambahkan, bahwa pilihan sebagaimana di atas diantaranya adalah siapa yang akan menguasai minimarket. Misal, meletakkan produk di rak depan atau belakang.

 

“Karena dalam dunia bisnis, menaruh barang di rak depan dan belakang beda harganya,” ungkap Dewan Penasihat NU Online Jatim itu.

 

Dari analogi tersebut, Guru Besar Sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu mengingatkan bahwa, di era ini ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu important (penting) dan interesting (menarik).

 

“Di ruang digital, sesuatu yang penting tapi tidak disajikan dengan cara yang menarik, maka akan ditinggalkan konsumen. Walaupun tidak penting, tapi disajikan dengan menarik, maka akan dikonsumsi orang,” sergahnya.

 

Dirinya juga mengatakan, konsumen di ruang digital tidak sama karakternya dengan di ruang manual fisikal. Di ruang digital orang impersonal, di ruang fisikal terlihat santun. Oleh karenanya, jangan sekali-kali meninggalkan ruang digital.

 

“Jangan sampai merasa jumlah jamaah kita kita besar. Karena di ruang digital tidak mengenal besar tidaknya jumlah. Karakternya adalah siapa yang cepat akan memangsa yang lambat, siapa yang menarik akan tidak menarik,” tuturnya.


Malang Raya Terbaru